Antisipasi Krisis Chip Semikonduktor hingga 2022, Samsung Gencarkan Produksi untuk Penuhi Kebutuhan

- 14 Mei 2021, 13:08 WIB
Dell Technologies memperkirakan krisis chip semikonduktor. Sementara itu, Samsung gencarkan produksi untuk penuhi kebutuhan.
Dell Technologies memperkirakan krisis chip semikonduktor. Sementara itu, Samsung gencarkan produksi untuk penuhi kebutuhan. /Pixabay

 

PR BEKASI – Petinggi di Dell Technologies memperkirakan krisis chip semikonduktor di kalangan manufaktur akan berlangsung selama beberapa tahun.

“Kekurangan pasokan mungkin akan terus berlangsung selama beberapa tahun,” kata pendiri Dell Technologies, Michael Dell seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat 14 Mei 2021.

Sementara itu, tersebut menjadi perhatian pihak perusahaan teknologi termasuk Samsung selama ini.

Baca Juga: Rilis Xiaomi MI 11 Bersanding dengan Samsung Galaxy S21 Lihat Spesifikasi dan Harganya

Dell menyatakan mereka baru mengeluarkan sejumlah dana besar untuk memastikan pasokan semikonduktor.

Mereka juga mengalami kesulitan untuk chip model lama maupun yang murah.

“Kita bicara tentang, terutama, komponen yang berharga kisaran satu dolar dan dipakai di mana-mana tapi, bahkan teknologi terbaru pun tidak mudah didapat,” kata Dell.

Baca Juga: Diduga Suap Mantan Presiden Korea Selatan, Bos Samsung Akan Jalani 2.5 Tahun Penjara

Volume permintaan tahunan Dell mencapai 70 miliar dolar Amerika Serikat.

Krisis chip melanda berbagai sektor industri, mulai dari otomotif, ponsel hingga komputer.

Krisis chip ini berlangsung karena tingginya permintaan perangkat elektronik ditambah sanksi Amerika Serikat terhadap perusahaan teknologi asal China, Huawei.

Baca Juga: Samsung Galaxy S21 Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Simak Harga dan Variannya

Demi mengantisipasi hal tersebut, perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Samsung memperluas bidang bisnisnya dengan menanamkan modal 15 miliar dolar AS untuk produksi chip semikonduktor

Rencana investasi terbaru ini semakin memperluas visi semikonduktor yang diumumkan pada 2019, ketika mereka berjanji menginvestasikan 133 triliun won.

Investasi yang diperluas itu sejalan dengan rencana untuk membangun rantai pasokan di tengah kekurangan pasokan semikonduktor secara global.

Baca Juga: Samsung Galaxy Note 20 Dikabarkan Tidak Akan Diproduksi Lagi 2021, Fokus Pada Ponsel Lipat

Pemerintah negara itu berencana menawarkan insentif pajak dan subsidi bagi perusahaan semikonduktor di negara itu dengan syarat investasi tertentu.

Rencana Samsung juga mengikuti langkah para pesangnya yang juga meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan semikonduktor yang melonjak.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Cp. (TMSC) akan menginvestasikan dana sekitar 100 miliar dolar AS selama tiga tahun ke depan untuk kapasitas pabrik.

Baca Juga: Smartphone 5G Termurah, Intip Spesifikasi dan Harga Samsung Baru A42 yang Resmi Meluncur di Pasar

Inter Crop, penjual semikonduktor terkemuka dunia juga mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan 20 miliar dolar AS, untuk memperluas kapasitas pembuatan chip dan menggoda untuk masuk kembali ke bisnis pengecoran.

Samsung juga membangun fasilitas chip baru di Amerika Serikat.

Perusahaan sudah menjalankan pabrik di Austin, Texas, tetapi ingin membangun pabrik lain untuk mengejar ketertinggalan dengan pemimpin industri TSMC.

TSMC memimpin dengan pangsa pasar 56 persen, sementara Samsung tertinggal di belakang dengan pangsa 18 persen pada kuartal pertama, menurut peneliti pasar TrendForce.

Dengan rencana investasi yang ditingkatkan Samsung mengatakan pabrik chip barunya di Pyeongtaek akan selesai pada paruh kedua tahun 2022.

Pyeongtaek Line 3, lebih dikenal sebagai P3, akan menghasilkan chip DRAM 14-nanometer generasi ketujuh dan semikonduktor logika 5-nanometer menggunakan teknologi litografi ultraviolet ekstrim (EUV) menurut perusahaan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x