Hanson Robotics Kembangkan Robot Kesehatan 'Grace', Perawat Pasien Isolasi Covid-19

- 9 Juni 2021, 18:46 WIB
Hanson Robotics mengembangkan robot kesehatan yakni robot Grace yang bisa menjadi perawat pasien isolasi Covid-19.
Hanson Robotics mengembangkan robot kesehatan yakni robot Grace yang bisa menjadi perawat pasien isolasi Covid-19. /Reuters/Joyce Zhou


PR BEKASI - Tim Hong Kong yang berada dibalik terciptanya robot humanoid Sophia, meluncurkan prototipe baru, yaitu Grace.

Robot Grace ditargetkan untuk pasar kesehatan dan dirancang untuk berinteraksi dengan orang tua, mereka yang terisolasi oleh pandemi Covid-19.

Grace mengenakan seragam perawat biru yang merupakan ciri khas Asia, dengan rambut coklat pendek sebahu.

Dia juga memiliki kamera termal di dadanya untuk mengukur suhu dan mengukur respons pada manusia.

Baca Juga: Zhurong Robot Penjelajah China Berhasil Mendarat di Mars dalam Misi Pertama, Kalahkan AS dan Rusia

Selain itu Grace juga menggunakan kecerdasan buatan untuk mendiagnosis pasien dan dapat berbicara bahasa Inggris, Mandarin, dan Kanton.

"Saya dapat mengunjungi orang-orang dan mencerahkan hari mereka dengan stimulasi sosial, tetapi juga dapat melakukan terapi bicara, membaca biodata dan membantu penyedia layanan kesehatan," kata Grace kepada Reuters, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui Reuters, Rabu, 9 juni 2021.

David Hanson mengatakan bahwa kemiripan Grace dengan profesional perawatan kesehatan dan kapasitas interaksi sosial bertujuan untuk meringankan beban staf rumah sakit di garis depan yang kewalahan selama pandemi.

Sebagai informasi David Hanson Jr. adalah seorang ahli robotika Amerika yang merupakan pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Hanson Robotics.

Baca Juga: Evakuasi KRI Nanggala 402 Dinilai Sulit, TNI AL Akan Dibantu Robot untuk Mengangkat Badan Kapal

Hanson Robotics merupakan sebuah perusahaan robotika yang berbasis di Hong Kong yang didirikan pada tahun 2013.

“Penampilan seperti manusia memfasilitasi kepercayaan dan keterlibatan alami karena kami terhubung untuk interaksi tatap muka manusia,” kata Hanson.

Dia juga menjelaskan bagaimana Grace dapat mensimulasikan aksi lebih dari 48 otot wajah utama.

Selain itu juga Grace memiliki sikap yang menenangkan, yang dirancang untuk terlihat sedikit seperti karakter anime yang merupakan perpaduan gaya Asia dan Barat.

Baca Juga: Detik-detik Gundam Setinggi 18 Meter di Jepang Mulai Bergerak, Dunia Robot Jadi Kenyataan

David juga mengatakan bahwa Awakening Health bermaksud untuk memproduksi secara massal Grace versi beta pada Agustus mendatang.

Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan robot tidak lebih sama dengan harga mobil mewah, hal itu akan berkurang jika perusahaan memproduksi puluhan atau ratusan ribu unit.

Sementara itu, menurut Kim Min-Sun selaku profesor komunikologi di University of Hawaii mengatakan bahwa peluncuran Grace datang ketika dampak global dari virus corona membuat kebutuhan akan robot humanoid menjadi mendesak.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x