"Oleh karena itu, digitalisasi adalah sebuah solusi untuk permasalahan yang terjadi akibat pandemi covid-19, tetapi bisa menjadi permasalahan yang lebih besar di masa depan," kata Fukuyo seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman jabarprov.go.id pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Hal itu ia sampaikan dalam "The 6th International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) 2021" yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, Kamis, 12 Agustus 2021.
Untuk mencegah hal itu terjadi, terdapat tiga cara dalam penggunaan energi secara cerdas.
Ketiga hal itu seperti mengurangi penggunaan energi, menggunakan energi terbarukan dengan memanfaatkan angin dan solar serta menyimpan energi, contohnya penggunaan Lithium Ion Batteries (LiB).
Saat pandemi Covid-19, gaya hidup masyarakat berubah. Oleh karena itu, Fukuyo mendorong menyesuaikan cara bisnisnya dengan perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya pada aspek marketing.
"Bila pasar mengubah gaya hidupnya menjadi serba online, para pelaku bisnis harus bisa menganalisis dan memberikan apa yang pasar inginkan," kata Fukuyo.
Perusahaan-perusahaan teknologi skala besar seperti GAFAM (Google (Alphabet), Apple, Facebook, Amazon, and Microsoft) menjadikan perubahan gaya hidup masyarakat sebagai sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi di masa pandemi ini.
Selain diprediksi menyedot energi yang besar itu digitalisasi juga memiliki beberapa dampak negatif lain.