PR BEKASI - Teknologi informasi dan komunikasi semakin canggih. Hampir semua bidang kini telah digitalisasi dan ikut merubah gaya hidup.
Belanja dan memesan makanan via aplikasi adalah salah satu contoh nyata digitalisasi. Tentu ini sangat mempermudah aktivitas hidup manusia terutama di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Namun, lazimnya aktivitas yang memakai teknologi proses digitalisasi juga membutuhkan sumber tenaga yang tidak sedikit atau boros energi.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Sebut Digitalisasi Jadi Kunci Percepat Pertumbuhan Ekonomi
Sehingga digitalisasi pun tak lepas dari dampak negatif.
Perwakilan dari Yamaguchi University Kazuhiro Fukuyo menuturkan, semua proses digital baik komputerisasi, komunikasi, dan koneksi membutuhkan energi yang mayoritas berasal dari sisa-sisa fosil.
Energi itu sangat terbatas, ditambah adanya banyak limbah akibat dari penggunaan teknologi digital, seperti pemanasan global, perubahan iklim, dan bencana alam lainnya.
Sehingga dia menilai bahwa Digitalisasi dapat menimbulkan permasalahan di masa depan.
Baca Juga: Hadapi Pandemi Covid-19, OJK Genjot Digitalisasi UMKM