Lithuania Sarankan Warganya Segera Buang HP China karena Adanya Fitur Ini, Indonesia Perlukah?

- 22 September 2021, 16:28 WIB
Lithuania meminta warganya untuk membuang ponsel keluaran China karena adanya penyensoran konten tertentu.
Lithuania meminta warganya untuk membuang ponsel keluaran China karena adanya penyensoran konten tertentu. /Reuters/Rafael Marchante/Reuters

PR BEKASI - Kementerian Pertahanan Lithuania meminta penduduknya untuk tidak membeli merek ponsel asal China.

Tak hanya itu, pihak kementrian juga meminta penduduknya untuk membuang merek ponsel asal China yang mereka pakai.

Bukan karena masalah kualitas, saran ini dilakukan setelah laporan pemerintah negara yang terletak di Eropa Utara itu menyebut merek ponsel China telah melakukan penyensoran konten.

Baca Juga: Filipina Dukung Sub Pakta Nuklir Australia untuk Lawan China, Jaga Keseimbangan Kekuatan Indo-Pasifik.

Laporan pemerintah setempat, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari dari Reuters, Rabu, 22 September 2021, ponsel buatan China telah ditanami fitur menyensor konten.

Temuan dari badan keamanan siber Lithuania terjadi pada ponsel flaghship keluaran Xiaomi yang dijual di Eropa.

Ponsel itu bisa mendeteksi dan menyensor konten seperti pembebasan Tibet "free Tibet" dan kemerdekaan Taiwan "long live Taiwan independence".

Selain itu mengenai demokrasi "democracy movement".

Penyaringan konten juga berlaku untuk peramban setelan utama.

Baca Juga: POPULER HARI INI: AS Banyak Ngutang ke China hingga Lesbian Afghanistan Terpaksa Berdandan Seperti Lelaki

Total kata kunci yang masuk daftar sensor berjumlah 449 dalam bahasa China.

Menurut Pusat Keamanan Siber Nasional, Kementerian Pertahanan Lithuania, fitur tersebut sudah dimatikan untuk ponsel Xiaomi Mi 10T 5G yang dijual di Uni Eropa, tetapi masih bisa dinyalakan dari jarak jauh.

"Rekomendasi kami adalah tidak membeli ponsel baru merek China dan menyingkirkan ponsel yang sudah dibeli secepat mungkin," kata Deputi Menteri Pertahanan Margiris Abukevicius.

Mengenai hal itu, Xiaomi tidak memberikan pernyataan kepada Reuters tentang hal itu.

Baca Juga: Amerika Serikat Tercekik, Ternyata Banyak Ngutang ke China

Laporan tersebut juga menyebutkan ponsel Xiaomi mengirimkan data terenkripsi ke server di Singapura.

Lithuania juga menemukan celah keamanan pada ponsel P40 5G buatan Huawei.

Sementara untuk merek OnePlus, tidak ditemukan kendala.

Perwakilan Huawei untuk negara Baltik kepada kantor berita BNS menyatakan, ponsel buatan mereka tidak mengirimkan data ke luar.

Hubungan China dengan Lithuania saat ini sedang merenggang.

Baca Juga: Anak-anak di China Kecanduan Internet, Aplikasi TikTok Kini Hanya Bisa Diakses 40 Menit Sehari

China bulan lalu meminta Lithuania menarik duta besar mereka di Beijing. Mereka juga akan menarik utusan China untuk Vilnius ibukota Lithuania.

Masalah itu bermula setelah Taiwan mengumumkan misi di Lithuania bernama Kantor Perwakilan Taiwan.

Misi Taiwan di Eropa dan Amerika menggunakan nama kota Taipei, yang diklaim China sebagai wilayah mereka.

Lebih lanjut, laporan itu juga tidak hanya ditunjukkan kepada masyarakat di Lithuania.

Baca Juga: Australia Terancam Jadi Sasaran Perang Nuklir China, Imbas Bentuk Aliansi Militer dengan Inggris dan AS

Tetapi untuk  semua orang di berbagai negara yang memakai produk merek China, seputar aplikasi lainnya juga bisa didapatkan informasi lengkap di HIPPI.

“Ini penting tidak hanya untuk Lithuania tetapi untuk semua negara yang menggunakan peralatan Xiaomi,” kata pusat itu dalam laporannya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x