Teknologi Cerdas Kemenperin untuk Pacu Nilai Tambah Kakao dan Kopi

- 12 Februari 2020, 21:28 WIB
Showchase Cacao 4.0.
Showchase Cacao 4.0. /Kemenperin

Proses tersebut tidak hanya menyasar kepada peningkatan nilai tambah kakao, BBIHP juga sedang merancang teknologi yang diberi nama Mini Point 4.0 untuk pengolahan kopi dengan kapasitas 15-20 Kg.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Enggan Pulangkan WNI eks ISIS

“Kami lagi membuat anggaran aplikasinya, alat-alatnya, dan mesin roasting-nya,” ucapnya.

Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Eko S.A. Cahyanto telah melakukan kunjungan kerja di BBIHP Makassar. Dirinya memberikan apresiasi terhadap berbagai terobosan yang telah dilakukan unit kerja di bawah BPPI tersebut.

“BBIHP di Makassar ini adalah salah satu unit litbang yang dimiliki oleh Kemenperin di wilayah Timur Indonesia, selain di Manado dan Ambon,” katanya.

Baca Juga: Serahkan Bantuan Hibah Kepemudaan dan Olahraga, Ridwan Kamil: Jadilan Mesin yang Membuat Jabar Juara

Adapun dua tugas utamanya, yaitu melakukan kegiatan pengembangan produk hasil perkebunan serta memfasilitasi industri dalam bentuk layanan pengujian dan sertifikasi.

“Kita tahu sejak lama, bahkan beratus tahun yang lalu, wilayah Sulawesi terutama Sulawesi Selatan ini adalah penghasil komoditas yang sangat dicari atau dibutuhkan oleh pasar dunia, antara lain kakao dan kopi, dari tempat ini sebagian besar komoditas itu diekspor dalam bentuk mentah,” katanya.

Oleh karena itu, saat ini BBIHP fokus terhadap upaya hilirisasi komoditas hasil perkebunan, seperti kakao dan kopi. Melalui peningkatan nilai tambah ini, diyakini dapat memacu perekonomian wilayah setempat hingga nasional.

Baca Juga: Sebentar Lagi, Tiket Kereta Api Lebaran Mulai Bisa Dipesan

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kemenperin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x