Aplikasi Kencan Online Kebanjiran Pengguna Ditengah Mewabahnya Pandemi Virus Corona

- 15 Maret 2020, 06:20 WIB
ILUSTRASI aplikasi kencan, Tinder
ILUSTRASI aplikasi kencan, Tinder /Skynews

PIKIRAN RAKYAT - Ditengah wabah virus corona yang semakin meluas ke berbagai penjuru dunia, membuat beberapa negara memberlakukan kebijakan lock down untuk mencegah penyebaran pandemi yang semakin luas.

Kini virus corona telah ditetapkan sebagai pandemi oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

Lock down merupakan tindakan darurat atau kondisi saat orang-orang untuk sementara waktu dicegah memasuki atau meninggalkan area atau bangunan yang telah ditentukan selama ancaman bahaya berlangsung.

Baca Juga: Sembunyikan Berita Virus Corona dari Publik, Jokowi Dikritik Pengamat Politik Asia Tenggara

Berdasarkan kebijakan tersebut, para pengguna aplikasi kencan online di Amerika Serikat (AS) merasa kebingungan bagaimana kelanjutan kehidupan percintaan mereka di tengah wabah virus corona.

Sejak virus corona dinyatakan sebagai pandemi, maka semua orang hanya bisa melakukan aktivitasnya di rumah, meskipun ada diantaranya di beberapa negara yang masih melakukan aktivitasnya di luar rumah.

Akibat virus ini, maka aktivitas akan menjadi terbatas, seperti halnya kedua pasangan yang tidak bisa bertemu secara langsung, hanya bisa mengobrol atau chatting lewat aplikasi kencan online.

Baca Juga: Jual Jamu Jokowi, Darsiyem Terus Kebanjiran Pelanggan

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Cnet, salah seorang pengguna Tinder bernama Chloe McDonnell menilai topik tentang virus corona bukan pembuka obrolan yang menyenangkan, terlebih jika dijadikan candaan.

"Kalau saya ingin kenal seseorang, virus corona bukan obrolan yang saya inginkan," katanya.

Sementara seorang pengguna aplikasi kencan yang diidentifikasi bernama Meagan ingin bicara tentang virus corona, terutama tentang tempat-tempat yang dikunjungi dalam waktu dekat.

Baca Juga: Pasien Bertambah Jadi 96 dengan 5 Kematian, Pakar UI Ingatkan Lockdown Bukan Kebijakan Tepat Tanggulangi Pandemi Virus Corona

"Saya rasa ini adil, jujur, orang-orang tahu kalau saya bepergian. Mereka bisa memutuskan apakah ingin bertemu," ujar Meagan.

Beberapa negara di dunia memberlakukan "lockdown", menutup tempat-tempat publik seperti sekolah, restoran sampai tujuan wisata untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Warga diimbau tinggal di rumah dan menjauhi keramaian, bahkan beberapa menyarankan jarak aman jika harus bertemu dengan orang lain dan untuk sementara waktu tidak bersalaman.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Anies Baswedan Liburkan Sekolah 2 Pekan dan Tunda Ujian Nasional

Para pengguna aplikasi kencan ini juga merasa khawatir, apakah mereka bisa bergandengan tangan ketika bertemu teman kencan.

Aplikasi OKCupid telah mengadakan survei, apakah para pengguna mau pergi kencan saat wabah seperti ini.

Ternyata jawabannya 92 persen pengguna di AS mengatakan iya.

Baca Juga: Sukses Redakan Serangan Virus Corona, Tiongkok Kirim Stok Medis untuk Bantu Italia yang Babak Belur

Di Italia, hanya 45 persen pengguna yang mau pergi kencan, Korea Selatan 71 persen.

Bahkan, aplikasi kencan OKCupid ini telah mencatat ada kenaikan percakapan baru sebanyak 7 persen selama sepekan terakhir.

Selain itu, pendiri aplikasi kencan Say Allo Zackary Lewis menyatakan ada kenaikan 350 persen penggunaan fitur kencan lewat video, terutama di kota-kota yang memiliki kasus virus corona seperti Denver, Los Angeles dan New York.

Baca Juga: Ekonomi Nasional Lesu Akibat Virus Corona, Sandiaga Uno Sebut UMKM sebagai Solusi Ekonomi Global

Platform kencan online JWed, untuk Yahudi dan ingin menikah, selangkah lebih maju menyikapi wabah corona, mereka mengadakan Virtual Dating Initiative yakni aksi kencan virtual.

Mereka menyiapkan pengatur jadwal, mirip "mak comblang", untuk kencan lewat video.

CEO JWed, Ben Rabizadeh menyatakan mereka ingin meniru kencan di dunia nyata semirip mungkin karena orang-orang ragu untuk bertemu di saat seperti ini.

Baca Juga: Karantina Mandiri Virus Corona Sebabkan Game Online Kebanjiran Pengguna

Beberapa orang tetap bertemu dengan teman kencan meski pun sedang wabah, seperti Liz, 29 yang tinggal di New York City.

Sementara William dari Atlanta bercanda dia mencari perempuan yang bekerja di lembaga kesehatan CDC di Atlanta, supaya mendapatkan pertolongan jika sakit.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: CNET


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah