Google Resmi Larang Pemakaian Zoom, Pengguna Harus Pahami Bahayanya

- 11 April 2020, 17:49 WIB
ILUSTRASI kejahatan siber*
ILUSTRASI kejahatan siber* /PETE LINFORTH/PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona yang melanda lebih dari 190 negara menyebabkan masyarakat mengalami perubahan metode bekerja dan belajar.

Aplikasi Zoom banyak digunakan karena platform itu menawarkan layanan gratis yang memungkinkan untuk diakses oleh 100 orang sekaligus dalam 1 sesi pertemuan virtual.

Akan tetapi, kemudahan yang ditawarkan Zoom menuai kontroversi.

Isu keamanan pengguna menjadi ramai diperbicangkan karena Zoom disebut bisa membuat data pengguna diakses orang lain.

Baca Juga: Awas, Sel Penjara Menanti Pelaku Penolakan Pemakaman Korban Virus Corona

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Vocket, kini Google melarang penggunaan Zoom bagi perusahaan dan pelajar. Google menyebut Zoom berisiko bisa membocorkan data pribadi penggunanya.

Bahkan, sebagian pengguna iPhone dan iPad kini tengah menjadi sasaran empuk Zoom yang bisa menjual data pribadi mereka kepada pihak ketiga tanpa sepengetahuan pengguna.

Selain itu, Zoom termasuk aplikasi dengan tingkat keamanan rendah. Pihak ketiga bisa dengan mudah mengakses kondisi yang direkam melalui kamera dan mikrofon pengguna.

Baca Juga: Waspada, Gelombang II Pandemi Corona Bisa Muncul Jika Buru-buru Mencabut Status Lockdown

Bukan hanya Google yang mengeluarkan larangan pemakaian Zoom. Sebelumnya, SpaceX sudah mengatakan hal sama. Hal itu dilakukannya demi menjaga data pribadi pengguna dari kemungkinan-kemungkinan buruk.

Secara statistik, setelah pandemi vrius corona merebak di sejumlah negara, pengguna Zoom melonjak drastis dari 10 juta pengguna menjadi 200 juta.

Angka pengguna yang fantastis tersebut disusul risiko keamanan yang bisa saja menghantui para pengguna Zoom.

Baca Juga: Update Corona Indonesia Sabtu 11 April 2020, Jumlah Pasien Positif Hampir Menyentuh 4.000

Setelah kontroversi beredar, sebagian pengguna beralih  dari Zoom demi menghindari kebocoran data pribadi mereka.

Tim peneliti asal Taiwan menemukan adanya lalu lintas komunikasi dari Zoom yang dikirim melalui Beijing padahal para pengguna tengah berada di Amerika Utara.

Setelah peneliti mengungkapkan kejanggalan tersebut, Taiwan secara resmi melarang keras penggunaan Zoom oleh seluruh warganya terutama perusahaan dan instansi pemerintahan.

Beberapa waktu lalu, pemerintah Jerman sangat membatasi dan mengawasi penggunaan Zoom.

Menanggapi kontroversi itu, Zoom berjanji akan meningkatkan fitur keamanan dan privasi bagi seluruh penggunanya.***

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x