500.000 Akun Zoom Dijual di Situs Gelap oleh Peretas, Kejahatan Siber Masih Jadi Ancaman

- 6 Mei 2020, 13:00 WIB
Aplikasi Zoom
Aplikasi Zoom /Antara

Jumlah pengguna Zoom meningkat selama pandemi COVID-19 dan transisi besar-besaran oleh kantor dan sekolah seiring dengan penerapan bekerja dan belajar dari rumah guna memutus rantai penyebaran Virus Corona.

Baca Juga: Bukan Hanya Pandemi Corona, Kini AS Juga Waspadai Lebah Asia Pembunuh Manusia

Menurut Zoom, pada Desember 2019 sekitar 10 juta orang menggunakan Zoom dalam sehari, sementara pada Maret 2020, angka itu melonjak menjadi 200 juta orang.

Namun, pada awal April, The Washington Post melaporkan kebocoran ribuan rekaman video call Zoom.

Menanggapi hal ini, CEO Zoom Eric Yuan mengatakan bahwa layanan Zoom tidak siap untuk peningkatan tajam jumlah pengguna.

Baca Juga: Lakukan 20 Kali Operasi, Bibir Wanita Ini Jadi Terbesar di Dunia

Menurut laporan sebelumnya, jaringan peretas yang disponsori oleh kelompok Necurs dan kemungkinan beroperasi di Rusia, tersebut telah dihancurkan oleh Microsoft.

Divisi keamanan siber Microsoft bekerja melawan jaringan bot yang secara diam-diam mengirim spam ke komputer beberapa pengguna.

Komputer pengguna juga terinfeksi ransomware, yang menuntut tebusan untuk membuka kunci. Semua kejahatan tersebut diduga dilakukan oleh kelompok peretas Necrus.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Azan Magrib Bekasi Hari Ini Rabu, 6 Mei 2020

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah