Awalnya label tersebut digunakan untuk menandai cuitan yang sintetis dan dimanipulasi, namun setelah pandemi, fitur tersebut diperluas untuk konten yang membahayakan atau menyesatkan terutama yang berkaitan dengan Virus Corona.
Baca Juga: Tak Hanya di Bandung, Kasus Daging Babi Akan Ditelusuri di Solo
Seperti yang terlihat pada gambar, label tersebut akan muncul di bagian bawah tulisan.
Label tersebut nantinya berisi tautan menuju laman yang dikurasi tim Twitter atau laman dari sumber-sumber terpercaya.
"Bergantung pada kecenderungan membahayakan atau potensi menyesatkan dari informasi tersebut, sebuah peringatan juga akan dipasang di sebuah cuitan," kata Twitter.
Baca Juga: Saingi Zoom, WhatsApp Beri Kejutan dalam Waktu Dekat Adanya Fitur Video Call 50 Orang Sekaligus
Dengan adanya peringatan tersebut, akan memberi tahu pengguna bahwa cuitan tersebut berlawanan dengan panduan dari tenaga kesehatan.
Terkait label yang diberikan Twitter, terdapat ada tiga kategori label. Pertama, untuk informasi yang menyesatkan atau misleading information, berupa pernyataan yang terkonfirmasi tidak benar, berdasarkan rujukan dari para ahli.
Kedua, klaim yang diperdebatkan atau disputed claim yaitu pernyataan yang akurasi atau kredibilitasnya dipertanyakan atau tidak diketahui.
Baca Juga: Nebraska hingga California, Voting Drive Thru Warnai Pemilu 2020 AS di Tengah Pandemi Corona