Perangi Hoaks Soal Isu Virus Corona, Twitter Keluarkan Fitur Baru dengan Beri Label pada Cuitan

- 13 Mei 2020, 14:30 WIB
AKUN resmi Facebook di Twitter dan Instagram dibajak oleh organisasi asal Dubai, Uni Emirat Arab.
AKUN resmi Facebook di Twitter dan Instagram dibajak oleh organisasi asal Dubai, Uni Emirat Arab. /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Media sosial zaman sekarang bukan sekadar tempat berbagi foto dan video, berita pun banyak bertebaran dan dibagikan.

Masalahnya, tidak semua informasi yang dibagikan itu benar. Para pemilik akun di media sosial pun dipaksa harus putar otak untuk memastikan informasi tersebut bukan hoaks.

Bagi oknum yang tidak bertanggung jawab, media sosial menjadi senjata yang paling ampuh untuk bisa menyebarkan kabar bohong atau hoaks.

Baca Juga: Adanya Kekhawatiran Gelombang Kedua Virus Corona, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Bervariasi

Misalnya saja platform media sosial Twitter, dan Facebook yang hingga kini masih banyak informasi atau berita hoaks yang beredar, terutama berkaitan dengan isu yang menjadi perhatian publik, misalnya di tengah pandemi Virus Corona.

Akibatnya, masyarakat menjadi lebih panik dan salah kaprah.

Merespon hal tersebut, kini Twitter meluncurkan fitur baru berupa label dan peringatan untuk cuitan-cuitan yang mengandung misinformasi atau fakta, terutama informasi terkait Virus Corona.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Hacker Masuk ke WhatsApp untuk Pasang Video Pornografi, Simak Faktanya

"Tujuan kami adalah untuk mempermudah mencari informasi yang kredibel di Twitter dan untuk membatasi konten yang berpotensi membahayakan atau menyesatkan," ujar salah satu perwakilan Twitter sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Twitter.

Label yang dimaksud Twitter mirip dengan fitur yang mereka luncurkan pada awal tahun.

Awalnya label tersebut digunakan untuk menandai cuitan yang sintetis dan dimanipulasi, namun setelah pandemi, fitur tersebut diperluas untuk konten yang membahayakan atau menyesatkan terutama yang berkaitan dengan Virus Corona.

Baca Juga: Tak Hanya di Bandung, Kasus Daging Babi Akan Ditelusuri di Solo

Seperti yang terlihat pada gambar, label tersebut akan muncul di bagian bawah tulisan.

Label tersebut nantinya berisi tautan menuju laman yang dikurasi tim Twitter atau laman dari sumber-sumber terpercaya.

"Bergantung pada kecenderungan membahayakan atau potensi menyesatkan dari informasi tersebut, sebuah peringatan juga akan dipasang di sebuah cuitan," kata Twitter.

Baca Juga: Saingi Zoom, WhatsApp Beri Kejutan dalam Waktu Dekat Adanya Fitur Video Call 50 Orang Sekaligus

Dengan adanya peringatan tersebut, akan memberi tahu pengguna bahwa cuitan tersebut berlawanan dengan panduan dari tenaga kesehatan.

Terkait label yang diberikan Twitter, terdapat ada tiga kategori label. Pertama, untuk informasi yang menyesatkan atau misleading information, berupa pernyataan yang terkonfirmasi tidak benar, berdasarkan rujukan dari para ahli.

Kedua, klaim yang diperdebatkan atau disputed claim yaitu pernyataan yang akurasi atau kredibilitasnya dipertanyakan atau tidak diketahui.

Baca Juga: Nebraska hingga California, Voting Drive Thru Warnai Pemilu 2020 AS di Tengah Pandemi Corona

Ketiga, klaim tidak terverifikasi atau unverified claim, yakni informasi benar atau salah, yang untuk saat ini belum bisa dikonfirmasi.

Semua cuitan yang masuk ke dalam kategori tersebut akan ditinjau oleh tim Twitter dan mitra terpercaya mereka, terutama untuk melihat potensi dampak cuitan tersebut.

Kedepannya kemungkinan Twitter juga akan berencana memperluas kategori-kategori label.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah