Baca Juga: Jadwal Tayang One Piece 1020, Sanji Akhirnya Menyerah dan Minta Bantuan ke Robin
Agus mengungkapkan, PRMN memiliki inovasi dan solusi dalam mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah dengan mengadakan Pelatihan Content Creator yang masih berjalan setiap bulannya.
Dalam memberantaskan berita yang kurang berkualitas, apalagi berita hoaks, Agus menambahkan jika dalam Pelatihan Content Creator nantinya penulis di latih untuk memahami kode etik jurnalistik atau pedoman media siber.
Dengan begitu, maka konten media akan terhindar dari berita hoaks.
“Sebelum bekerja, penulis mendapatkan pelatihan full 6 hari, hingga pendampingan praktik kerja selama 3 bulan oleh editor masing-masing pemred,” kata Agus.
Baca Juga: Dikta Unggah Video Peerpisahan Pamit dari Yovie and Nuno
Namun, hal itu tidaklah mudah. Ada banyak banyak kesulitan dan tantangan dalam menghadapi bisnis media digital.
“Karena pengelolaan media di PRMN mengusung konsep ekonomi kolaboratif, tantangannya adalah menemukan mitra yang mindset-nya pebisnis. Banyak yang sudah gabung, tapi mindset-nya seperti pegawai,” ujar Agus.
Di sisi lain, Agus juga menambahkan kesulitan yang harus diterima saat mengubah orang awam menjadi developer dan content creator yang paham membuat naskah berita.
“Banyak penulis atau content creator yang kurang sabar, maunya instan,” ucapnya.