Elon Musk Beri Peringatan Akan Keluar dari Kesepakatan Twitter, Kenapa?

- 7 Juni 2022, 18:14 WIB
Elon Muck.
Elon Muck. /Instagram @elon.ai

PR BEKASI - Elon Musk belum lama ini ancam akan keluar dari kesepakatan Twitter, meski tawaran besar senilai 44 miliar Dollar AS atau Rp636,5 triliun harus ditolak.

Dengan bantuan pengacara Tesla dan CEO SpaceX, ancaman terssebut terdapat dalam sebuah surat kepada Twitter.

DHal itu diungkapkan perusahaan dalam pengajuan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS.

Pengacara menulis jika Elon Musk telah berulang kali meminta informasi sejak 9 Mei 2022 terkait evaluasi 229 juta akun perusahaan yang palsu, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari ABC NEWS, pada Selasa, 7 Juni 2022.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Harga Tiket Film Ngeri Ngeri Sedap di Bandung 7-8 Juni 2022, Jangan Sampai Kehabisan!

CEO Twitter Parag Agrawal mengatakan bahwa Twitter secara konsisten memperkirakan bahwa kurang dari 5 persen akunnya adalah spam.

Tetapi Musk membantah tanpa memberikan bukti pada Mei 2022 bahwa 20 persen atau lebih adalah palsu.

Saham Twitter Inc. turun 1,5 persen membuat para pemegang saham Twitter menuduh Musk karena telah mengempiskan harga saham.

Bukti lainnya telah menunjukkan bahwa saham Twitter turun lebih dari 20 persen dalam sebulan terakhir.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Resmi Menikah dengan Sabrina Chairunnisa, Sempat Ungkap Karakter Masing-masing

Twitter mengatakan bahwa mereka telah secara kooperatif berbagi informasi dengan Musk sesuai dengan ketentuan perjanjian merger.

Mereka mencatat bahwa kesepakatan itu adalah kepentingan terbaik semua pemegang saham.

Musk setuju untuk membeli Twitter seharga $54,20 atau Rp783,5 ribu per saham pada bulan April 2022.

Pengacara Musk menulis dalam surat bahwa Twitter hanya menawarkan untuk memberikan rincian tentang metode pengujian perusahaan.

Baca Juga: Tayang Hari Ini, Berikut Daftar Harga Tiket dan Jadwal Nonton Jurassic World Dominion di Bioskop Semarang 7-9

Tetapi mereka berpendapat bahwa itu sama saja dengan menolak permintaan data Mr. Musk.

Mereka menafsirkan ada pelanggaran material dari perjanjian merger yang memberi Musk hak untuk membatalkan kesepakatan jika dia mau.

Musk ingin data yang mendasari melakukan verifikasi sendiri tentang apa yang dia katakan sebagai metodologi lemah Twitter.

Dalam surat itu, dia menyetujui untuk tidak mengungkapkan atau menyimpan data.

Baca Juga: One Piece 1052: Daftar 4 Musuh Baru Luffy di One Piece Setelah Kalahkan Dua Yonko

“Jika Twitter yakin dengan perkiraan spam yang dipublikasikan, Mr. Musk tidak memahami keengganan perusahaan untuk mengizinkan Mr. Musk mengevaluasi perkiraan tersebut secara independen,” tulis pengacara Musk.

Masalah bot adalah fiksasi lama untuk Musk, yang memiliki lebih dari 96 juta pengikut Twitter, di mana nama dan kemiripannya sering ditiru oleh akun palsu.

Dan banyak akun palsu tersebut yang mempromosikan penipuan cryptocurrency.

Baca Juga: One Piece 1052: Dugaan Ryokugyu Ternyata Anak dari Ryuma, ke Wano untuk Ambil Shusui sebagai Hak Milik?

Musk berpikir bot seperti itu menjadi masalah besar bagi pengguna Twitter lainnya, serta pengiklanan yang terpasang.

Pengacara Musk berpendapat bahwa dia berhak atas data tentang inti model bisnis Twitter sehingga dia dapat mempersiapkan transisi ke kepemilikannya.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah