PR BEKASI – Meski resmi akan memangkas 430 karyawannya secara global, Gojek memastikan keberlanjutan bisnisnya di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 dengan fokus pada layanan inti sebagai bagian dari rencana jangka panjang menghadapi pandemi akibat virus corona jenis baru itu.
"Pada rapat 16 sesi dan dihadiri seluruh karyawan hari ini, kami umumkan strategi itu, fokus pada bisnis inti, yakni transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik," kata VP Corporate Affairs Gojek, Audrey Petriny dalam keterangan tertulis di Jakarta seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.
Pada rapat itu dirinya mengatakan bahwa dua keputusan utama turut diumumkan.
Baca Juga: Perubahan Perilaku Masyarakat Saat Pandemi Jadi Alasan, Gojek Resmi Tutup layanan GoLife
Pertama, dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terkena dampak pandemi, dan kedua perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan berkesinambungan pada masa mendatang.
Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage, GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.
Keputusan itu, diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
Baca Juga: PHK Karyawan Secara Global Dibenarkan oleh Gojek: Kami Akan Memangkas 430 Karyawan
Kedua, bisnis GoLife dan GoFood Festival tersebut membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Covid-19.
Kendari demikian, aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.