LIPI: Sudah Ada 165 Vaksin, 27 Masuk Tahap Uji Klinis pada Manusia

- 29 Juli 2020, 16:54 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19 yang akan diuji di Kota Bandung.
Ilustrasi vaksin COVID-19 yang akan diuji di Kota Bandung. /Reuters/Dado Ruvic

PR BEKASI - Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wien Kusharyoto mengatakan hingga saat ini ada 27 kandidat vaksin dari 165 vaksin yang dikembangkan di dunia dan masuk dalam uji klinis tahap 1-3 pada Selasa, 28 Juli 2020.

"Dari 165 vaksin ini, 27 sudah masuk dalam tahap uji klinis pada manusia mulai tahap 1-3," kata peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Wien Kusharyoto dalam konferensi pers virtual, Jakarta, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara pada Rabu, 29 Juli 2020.

Wien menuturkan target dari pengembangan vaksin adalah mendapatkan vaksin yang efektif, aman, dan bermanfaat dalam melindungi sebagian besar masyarakat dari kemungkinan terjangkit COVID-19.

Baca Juga: Mayat Wanita Tak Dikenal Diduga Loncat dari Apartemen Ancol, Ditemukan dalam Kondisi Kepala Pecah 

Wien menyatakan tantangan lain dalam vaksinasi COVID-19 yakni memproduksi, mengalokasikan, dan mendistribusikan vaksin sehingga bisa diakses seluruh masyarakat dunia.

Wien juga mengatakan perlu menyakinkan publik terutama yang masih antivaksinasi atau memiliki keraguan terhadap vaksin COVID-19. Jika vaksin COVID-19 sudah ditemukan, mereka diharapkan mau menggunakan vaksinasi tersebut.

Wien menjelaskan ada lebih dari 165 vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan di dunia, sebagian besar masih dalam tahap praklinis.

Vaksin dari AstraZeneca dan Universitas Oxford di Inggris merupakan vaksin yang berbasis chimpanzee adenovirus dan kini akan masuk uji klinis tahap III

Baca Juga: Viral Gadis di Jawa Tengah Pelihara 6 Ular Sanca Berukuran Besar Sekaligus, Disoroti Media Asing 

Wuhan Institute of Biological Products Co., Ltd mengembangkan vaksin berbasis virus yang tidak diaktifkan dan saat ini dalam tahap uji klinis III.

Vaksin Sinovac dari Tiongkok juga masuk uji klinis tahap III. Agustus ini rencananya akan mulai uji klinis tahap III di Indonesia. Selain itu juga akan dilakukan di Brasil, India, dan Bangladesh.

Vaksin buatan Moderna yang berbasis vaksin mRNA akan masuk tahap III dan sudah mulai registrasi sukarelawan.

Uji klinis adalah studi sistematik terhadap berbagai intervensi medis yang dilakukan pada manusia untuk melihat efektivitas dan efek samping yang mungkin ditimbulkan dari pemberian vaksin.

Baca Juga: Jelang Iduladha, MUI Ajak Umat Islam Tunaikan Puasa Arafah Besok 

Dalam uji klinis, dipelajari juga absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi dari bahan farmasi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia agar didapat informasi tentang efikasi dan keamanan dari produk farmasi tersebut.

Pada uji klinis fase I, dilakukan uji keamanan dan imunogenisitas vaksin pada beberapa orang yang risiko rendah umumnya orang dewasa muda yang sehat untuk menguji tolerabilitas terhadap vaksin.

Uji klinis fase II dimaksudkan untuk memantau keamanan vaksin, potensi munculnya efek simpang, respons imun, menentukan dosis optimal, dan jadwal pemberian vaksinasi.

Uji klinis fase III bertujuan untuk melihat efikasi vaksin, dalam mencegah penyakit yang ditargetkan dan pengamatan lebih jauh tentang keamanan vaksin dengan melibatkan populasi yang lebih beragam dan jangka waktu yang lebih panjang.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x