Program itu dinamakan Project Texas, yang memiliki hampir 1,500 karyawan tetap dan dikontrak dengan Oracle Crop untuk menyimpan data pengguna TikTok di AS.
Akan tetapi, kritik masih terus meluncur bak bola liar, karena perusahaan dianggap gagal mengumumkan upaya baru mereka untuk menjaga privasi pengguna.
Masih belum diketahui langkah selanjutnya dari parlemen, apakah mereka akan bergerak cepat meloloskan Undang-Undang yang melarang TikTok.***