Baca Juga: India Dilanda Gelombang Panas, 166 Orang Dilaporkan Tewas
Tweet itu pun mendapat perhatian ketika Rajeev Chandrasekhar, Menteri Persatuan Elektronik dan Teknologi, yang ikut membagikannya menyatakan bahwa pemerintah akan menyelidiki dan memverifikasi klaim tersebut.
Mengingat tindakan pemerintah India di masa lalu yang melarang banyak aplikasi berbasis China karena masalah privasi data, situasi ini berpotensi meningkat menjadi masalah signifikan bagi jenama Realme.
Realme segera menanggapi tuduhan dan memberikan pernyataan kepada 91mobiles, mengatasi kekhawatiran terkait fungsionalitas aplikasi serta keamanan dan privasi pengguna ponsel mereka.
“Realme sangat mementingkan privasi dan keamanan konsumen kami dan kami berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan keamanan data," katanya.
Baca Juga: 7 Pelaku Penipuan Open BO melalui MiChat Diamankan Polisi Tambun Selatan Usai Korban Melapor
"Khusus untuk masalah yang diangkat, kami ingin mengklarifikasi bahwa fitur layanan cerdas yang disempurnakan terkait dengan pengoptimalan penggunaan perangkat untuk memastikan konsumen mendapatkan masa pakai baterai dan kinerja suhu yang lebih baik," sambung mereka.
"Namun, bertentangan dengan deskripsi saat ini, kami tidak menghubungkan data apa pun pada SMS, panggilan telepon, jadwal, dan lain-lain.
Semua data yang diproses dalam layanan ini dienkripsi dan disimpan dalam perangkat keras terenkripsi di dalam perangkat pengguna secara ketat sesuai dengan mekanisme keamanan Android.
Data ini sepenuhnya disimpan di dalam perangkat dan tidak dibagikan di tempat lain atau diunggah di cloud. Kami sangat menekankan pada perlindungan privasi pengguna, fitur layanan cerdas yang disempurnakan dapat diaktifkan atau dinonaktifkan secara manual berdasarkan kebutuhan konsumen," demikian klarifikasi Realme.