PATRIOT BEKASI - Realme baru-baru ini menghadapi tuduhan mengumpulkan data pengguna melalui fitur yang diaktifkan secara default.
Fitur yang dimaksud dikenal sebagai “Enhanced Intelligent Services,” ditemukan di Realme UI 4.0, sistem operasi yang berjalan di banyak model smartphone Realme.
Sebagaimana tim PatriotBekasi-PikiranRayat.com melansir dari laman Gizmochina, di tengah meningkatnya pengawasan terhadap perusahaan China oleh pemerintah India, Realme telah menjadi jenama baru, lantaran tidak menginduk lagi dengan BBK Electronics.
Namun, kini jenama tersebut tengah menghadapi tantangan, karena tuduhan yang muncul, di mana mereka dituding mengumpulkan data pengguna pribadi.
Baca Juga: Apakah Oda Baca Teori One Piece dari Penggemar? Simak Jawabannya di Sini
Kekhawatiran tersebut dikemukakan oleh pengguna Twitter Rishi Bagree, yang menyoroti bahwa fitur ini, yang diaktifkan secara default, mengumpulkan berbagai jenis data.
Seperti informasi perangkat, statistik penggunaan aplikasi, data lokasi, acara kalender, kemudian statistik terkait pesan SMS dan panggilan.
Khususnya, informasi ini secara eksplisit disebutkan dalam deskripsi fitur, menyisakan sedikit ruang untuk spekulasi.
Menanggapi tuduhan tersebut, pengguna Twitter mempertanyakan tujuan dari layanan yang diaktifkan secara default dan mengemukakan kekhawatiran tentang ke mana data yang dikumpulkan dikirim.