Cek Fakta: Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden Dikabarkan Mengundurkan Diri, Ini Faktanya

16 Januari 2021, 07:39 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden yang akan dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang. /Instagram.com/@joebiden/

PR BEKASI - Beredar narasi di media sosial yang menyebutkan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengundurkan diri.

Dalam narasi tersebut, Joe Biden mengundurkan diri setelah berkonsultasi dengan keluarga dan tim hukumnya karena masalah kesehatan.

Namun berdasarkan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax, Sabtu, 16 Januari 2021, narasi yang mengklaim Joe Biden mengundurkan diri sebagai presiden terpilih AS adalah klaim yang keliru atau hoaks.

Baca Juga: Temukan Sejumlah Bukti, Amerika Serikat Tuding China Lakukan Genosida Terhadap Etnis Uighur

Narasi tersebut tersebar di media sosial Facebook dan diunggah oleh pemilik akun Underground Patriot dengan narasi sebagai berikut:

"Here we go !!!" (Baiklah, kita mulai!)

Akun Facebook Underground Patriot juga mengunggah sebuah foto dengan narasi seperti berikut:

Baca Juga: Belasan Warga Israel Dikabarkan Alami Kelumpuhan Wajah Sementara Usai Vaksinasi Covid-19

"President Elect Biden steps down as President Elect
FOX (Atlanta) 5:35 pm 01-01-21

Newly President Elect Joe Biden has resigned as President elect after consulting with his family & legal team due to an unspecified health issue. President elect Biden’s advisors and legal team will make an official announcement tonight at 9pm ET. FOX will be following any new information and will keep you informed for the latest."

Terjemahan:

Baca Juga: Buntut Tolak Pembangunan Masjid, Umat Kristen dan Islam di Georgia Bentrok

"Presiden Terpilih Biden mundur sebagai Presiden Terpilih
FOX (Atlanta) 17:35 01-01-21

Presiden yang baru terpilih Joe Biden mengundurkan diri sebagai presiden terpilih setelah berkonsultasi dengan keluarga & tim hukumnya karena masalah kesehatan yang tidak ditentukan. Penasihat dan tim hukum Presiden terpilih Biden akan membuat pengumuman resmi malam ini pukul 9 malam ET. FOX akan mengikuti informasi baru dan akan terus memberi Anda informasi terbaru"

Faktanya, kongres sempat mengadakan pertemuan pada 6 Januari untuk mengesahkan kemenangan pasangan presiden dan wakil presiden AS terpilih, Joe Biden-Kamala Harris yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Jokowi Alami Kejang Lalu Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin, Ini Faktanya

Namun karena serbuan serbuan pendukung Presiden Donald Trump ke Gedung Capitol, Washington Amerika Serikat, pengumuman kemenangan Joe Biden diketahui diundur sehari setelahnya pada tanggal 7 Januari 2021.

Meskipun serangan oleh ratusan pendukung Presiden dari Partai Republik itu sangat mengerikan, nyatanya tak mampu menghalangi Joe Biden menjadi Presiden.

Hanya beberapa jam setelah kejadian itu, Kongres Amerika Serikat (AS) pada Jumat, 7 Januari 2021 mengesahkan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat dalam Pemilu AS 2020.

Baca Juga: Jadwal Bulu Tangkis Thailand Open, Hari Ini: Empat Wakil Indonesia Berjuang di Semifinal

Jaksa penuntut AS meyakini massa pro-Donald Trump hendak menangkap dan membunuh pejabat terpilih, dalam kerusuhan Gedung Capitol pekan lalu.

Hal tersebut dituangkan dalam dokumen pengadilan terbaru pada Kamis malam 14 Januari 2021 waktu setempat, yang diajukan oleh para pengacara Kementerian Kehakiman.

Mereka meminta penahanan terhadap Jacob Chansley dari Arizona, penganut teori konspirasi QAnon yang berdandan sebagai dukun bertanduk di meja Wakil Presiden Mike Pence.

Baca Juga: Sebut Ramalan Mbak You Soal Jokowi Bohong, Ferdinand Hutahaean: Saya Tidak Kenal Perempuan Ini

"Bukti kuat, termasuk kata-kata dan perbuatan Chansley sendiri di Capitol, mendukung bahwa maksud para perusuh adalah menangkap dan membunuh pejabat terpilih di Pemerintahan Amerika Serikat," kata jaksa penuntut.

Lebih lanjut jaksa menerangkan, Chansley (33) meninggalkan catatan untuk Pence di mimbar ruang Senat yang sempat dipakai wapres beberapa menit, dan berbunyi "hanya soal waktu, keadilan akan datang".

Dilansir dari AFP, laporan terbaru dari pengadilan ini menambah informasi untuk FBI yang sedang menyelidiki penyerbuan Capitol Hill.

Baca Juga: Bingung Soal Vaksin Malah Dikampanyekan Negara, Haris Azhar: Ini Kok Saya Lihat Kayak Sunatan Massal

Kerusuhan Gedung Capitol itu membuat para pejabat terpilih harus berlindung, sedangkan lima orang perusuh tewas termasuk satu polisi.

Selain Chansley, pihak berwenang juga mengajukan dakwaan antara lain untuk pria yang mengibarkan bendera konfederasi di dalam gedung, pria yang memakai kaus Camp Auschwitz, dan seorang peraih medali emas renang Olimpiade AS.

Dilansir dari Reuters, beberapa anggota parlemen AS mengatakan Presiden Donald Trump harus didiskualifikasi dari jabatan politik setelah pemakzulan pada hari Rabu karena menghasut massa yang menyerbu Capitol AS ketika anggota parlemen mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Baca Juga: Sesar Naik Mamuju Sangat Aktif, BMKG Waspada: Gempa Majene Sulbar Adalah Gempa Berulang

Pada Rabu DPR AS telah memakzulkan Trump, kemudian Senat akan mengadakan persidangan tentang apakah akan memecatnya dan mungkin melarangnya mencalonkan diri lagi sebagai presiden di masa depan.

Pakar hukum mengatakan diskualifikasi dapat dilakukan melalui proses pemakzulan atau Amandemen ke-14 Konstitusi AS.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler