Cek Fakta: Tanda SOS di Pulau Laki Dikabarkan Penumpang Selamat Jatuhnya Sriwijaya Air

21 Januari 2021, 21:39 WIB
Tanda tersebut dikabarkan datang dari penumpang yang selamat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. /Google Maps

PR BEKASI - Tim SAR gabungan hingga Kamis, 21 Januari terus melakukan pencarian terhadap korban penumpang jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Namun di tengah pencarian Tim SAR gabungan, dunia maya digegerkan dengan temuan Google Maps dan Google Earth yang menunjukkan tanda sinyal SOS di lokasi Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Berdasarkan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax, Kamis, 21 Januari 2021, narasi yang menyebut sinyal SOS hingga tolongin kita di Pulau Laki datang dari penumpang yang selamat jatuhnya Sriwijaya Air adalah narasi yang keliru atau hoaks.

Baca Juga: Kemenperin Apresiasi Kendaraan Multiguna Fin Komodo KD 250 X Buatan Cimahi 

Tanda tersebut dikabarkan datang dari penumpang yang selamat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Tak hanya S.O.S, tanda dengan nama lainnya juga beredar luas di media sosial seperti, Tolongin Kita, Tolong Kami, dan sebagainya.

Selain karena ELT (Emergency Locator Transmitter) Sriwijaya Air SJ 182 tidak memancarkan sinyal, tulisan tersebut bisa ditambahkan menggunakan fitur anotasi (annotation) di Google Earth for Desktop.

Pada April 2017, Google Earth di Web dirilis, yang menempatkan Earth di browser. Namun, untuk melakukan, Anda memerlukan Earth untuk Desktop yang diinstal di komputer Anda.

Baca Juga: Beredar Kabar Anies Baswedan Hadiri Acara HRS, Musni Umar: Jangan Fitnah Gubernur Anies 

Walaupun ELT Sriwijaya Air sudah teregistrasi, Basarnas menyebut entah kenapa pada kecelakaan ini, ELT pesawat nahas itu tidak memancarkan sinyal.

Diunggah melalui akun Instagram @sar_nasional, Rabu, 20 Januari 2021, Tim SAR gabungan juga sudah melakukan penyisiran ke Pulau Laki terkait beredarnya informasi signal SOS di pulau tersebut.

Namun dari hasil penyisiran, Tim SAR sama sekali tidak menemukan apa pun di titik tersebut.

Pakar Multimedia dan Telematika Roy Suryo juga angkat bicara soal sinyal SOS yang muncul di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.

 

Baca Juga: Kemendagri Rilis Rincian Data Jumlah Penduduk Indonesia Terbaru, Paling Banyak Perempuan 

Ia menjelaskan, kemunculan tanda SOS ketika mencari Pulau Laki melalui aplikasi Google Maps tersebut hanya ulah iseng seseorang.

"Tweeps, setelah foto editan pesawat, suara angin yang dikira 'teriakan', editan 'Merapi Merekah', kini netizen heboh tanda SOS di Pulau Laki via Google Maps. Ini jelas-jelas orang iseng," kata Roy Suryo melalui akun Twitternya.

Roy Suryo juga menyampaikan bahwa sejak enam hari lalu, tanda di Pulau Laki tersebut terus berubah-ubah, mulai dari tukang sate dan wahana anak-anak.

Oleh karena itu, ia sekali lagi menegaskan bahwa tanda tersebut adalah hoaks.

Baca Juga: Witan Sulaeman Cetak Gol Perdana Lawan Tim Kasta Tertinggi Liga Rusia 

"Karena 6 hari lalu tanda tersebut masih 'Tukang Sate', terus ganti 'Wahana Anak-anak' yang ramai di TikTok. Hoax," ujar Roy Suryo.

 

Sejarah mengatakan, ELT adalah pemancar darurat yang dibawa di atas sebagian besar pesawat penerbangan umum di AS.

Jika terjadi kecelakaan pesawat, perangkat ini dirancang untuk mengirimkan sinyal marabahaya pada frekuensi 121,5 dan 243,0 MHz, dan untuk ELT yang lebih baru pada 406 MHz.

ELT harus dipasang di hampir semua pesawat sipil yang terdaftar di AS, termasuk pesawat penerbangan umum, sebagai hasil dari mandat kongres.

Mandat tersebut dihasilkan dari hilangnya Perwakilan AS Hale Boggs dan Nick Begich pada 1972 di Alaska setelah pesawat mereka jatuh dan tidak pernah ditemukan.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler