PR BEKASI – Beredar video di aplikasi WhatsApp yang menunjukkan sebuah menara masjid yang diberondong tembakan ketika sedang mengumandangkan adzan.
Video yang beredar itu disertai dengan narasi yang menyebutkan bahwa aksi penembakan tersebut dilakukan oleh tentara Israel terhadap menara masjid di Palestina.
Namun setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, dari Turn Back Hoax Mafindo, Jumat, 5 Maret 2021, klaim bahwa menara masjid di Palestina ditembaki tentara Israel adalah klaim keliru atau hoaks.
Adapun narasi yang tersemat dalam video yang beredar itu sebagai berikut:
Baca Juga: Kader Partai Demokrat Semalaman Jaga SBY dan AHY, Andi Arief: Moledoko Gunakan Jurus Nekat
Baca Juga: Aparat Myanmar Gunakan TikTok untuk Ancam Tembak Pengunjuk Rasa Anti Kudeta
“Tentara Yahudi Israel menembaki menara masjid yang sedang berkumandangkan azan di Palestine.
Tapi Allah SWT tidak izinkan untuk roboh. Tetap kokoh berdiri. Allahu Akbar Subhanallah. Allahu Kuasa makhluk tidak kuasa.”
Faktanya berdasarkan hasil penelusuran, video berdurasi 1 menit 8 detik tersebut bukan merupakan video menara masjid di Palestina yang ditembaki oleh tentara Israel.
Diketahui menara dalam video itu merupakan menara di masjid di Irak yang ditembaki oleh Korps Marinir Amerika Serikat pada Maret 2008 lalu.
Hal ini dapat dibuktikan dengan video serupa yang diunggah oleh kanal YouTube Michael Moore pada 16 Maret 2008.
Kanal youtube itu mengunggah video ini dengan judul “WINTER SOLDIER: U.S. Marines Fire on Mosques Unprovoked”.
Kemudian video tersebut pun pernah dimuat dalam artikel di situs Timeturk.com.
Situs tersebut menjelaskan bahwa video amatir itu menampilkan kekacauan yang terjadi di Irak.
Selain itu, setelah dilakukan pencarian artikel berita terkait terkait narasi yang beredar dalam video itu, hasilnya tidak ditemukan warta yang mendukung hal tersebut.
Baca Juga: Jhoni Allen Sebut SBY 'Tak Berkeringat', Wayan Sugiana: Tanpa Pak SBY, Tidak Ada Partai Demokrat
Dengan demikian, klaim bahwa menara masjid di Palestina ditembaki tentara Israel adalah klaim keliru atau hoaks dan dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan (Misleading Content).
Konten yang menyesatkan adalah ketika penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.
Para pengguna aplikasi WhatsApp diharapkan lebih berhati-hati dalam membagikan video atau narasi yang belum diketahui kebenaran dan sumbernya.***