PR BEKASI - Beredar sebuah foto yang menunjukkan ratusan bangkai anjing yang dinarasikan adalah ulah dari para prajurit Myanmar.
Disebutkan juga para prajurit Myanmar membunuh anjing-anjing tersebut lantaran kerap menggonggong saat militer menangkap penduduk desa yang menolak pengambilalihan di malam hari.
Namun berdasarkan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax, Rabu, 10 Maret 2021, foto yang diklaim merupakan ratusan bangkai anjing yang dibunuh prajurit Myanmar adalah keliru atau hoaks
Foto tersebut beredar di media sosial Facebook pada 2 Maret 2021 dengan narasi lengkapnya sebagai berikut:
Baca Juga: Dukung AHY Cs dalam Kisruh Demokrat, Arief Poyuono: Lawan! Jangan Takut Kalau Kalian Benar
Baca Juga: Amien Rais Disebut Hanya Bisa 'Mingkem' Saat Bertemu Jokowi, Musni Umar: Apakah Ini Benar?
“Prajurit Myanmar membunuh anjing di desa-desa karena mereka menggonggong saat petugas militer menangkap penduduk desa yang menolak pengambilalihan di malam hari”
Namun berdasarkan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax, Rabu, 10 Maret 2021, foto yang diklaim merupakan ratusan bangkai anjing yang dibunuh prajurit Myanmar adalah keliru atau hoaks.
Faktanya, bukan di Myanmar, foto bangkai anjing di pinggir jalan itu adalah foto setelah pemusnahan di kota Karachi, Pakistan pada 12 Mei 2015.
Melalui penelusuran gambar Google Images, ditemukan foto yang sama diunggah situs Getty Images dan AFP Forum pada 12 Mei 2015 dengan narasi sebagai berikut:
“Pakistani commuters drive past a pile of dog carcasses at the road side in Karachi on May 12, 2015. The city municipality has launched a campaign to eliminate stray dogs whose numbers are increasing alarmingly.”
Baca Juga: Jadi Bintang Dortmund Singkirkan Sevilla, Erling Haaland Lampaui Rekor Ronaldo dan Lionel Messi
Atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah seperti berikut:
“Penglaju Pakistan melewati tumpukan bangkai anjing di pinggir jalan di Karachi pada 12 Mei 2015. Pemerintah kota telah meluncurkan kampanye untuk memusnahkan anjing liar yang jumlahnya meningkat secara mengkhawatirkan.”
DIkutip dari ANTARA, sebanyak 1.050 anjing liar diracun hingga mati oleh petugas di Kota Karachi, Pakistan, setelah banyak warga mengeluhkan hewan tersebut menggigit perempuan dan anak-anak, menurut keterangan seorang pejabat.
Menurut perkiraan, 2.000 ekor anjing lainnya akan menyusul.
Kepala daerah Karachi, Reham Hashmi mengatakan bahwa pihak berwenang menerima banyak laporan mengenai insiden anjing liar menggigit warga.
Menurutnya, program pemusnahan diperlukan karena kota tersebut kekurangan sumber daya untuk menampung anjing-anjing tersebut.
"Jika ada sumber daya yang mencukupi atau opsi lain, kami akan dengan senang hati beralih ke opsi tersebut," ujar Hashmi.
Hak-hak binatang kurang diperhatikan di Pakistan, tetapi sejumlah aktivis dan dokter hewan berusaha mencari jalan keluar atas permasalahan antara anjing liar dengan warga yang seringkali menganggap hewan tersebut najis karena alasan agama.***