PIKIRAN RAKYAT – Pemilik akun Facebook Anita Wulandari menampilkan foto Najwa Shihab bersama Tommy Soeharto dan beberapa orang lainnya dengan narasi yang menyebut mereka ingin menggulingkan Presiden Joko Widodo.
“Dia dapat kucuran dana dari hasil koruptor kelas kakap yaitu Tommy Soeharto, betujuan menggulingkan Jokowi!,” tutur pemilik akun Anita Wulandari dalam unggahannya pada beberapa waktu lalu di Facebook.
Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) klaim yang menyebut Najwa Shihab mendapat kucuran dana dari Tommy Soeharto merupakan konten yang salah.
Baca Juga: Triwulan Pertama 2020, Bappepti Telah Blokir 103 Situs Investasi Trading Berjangka Ilegal
Berdasarkan penelusuran foto yang diunggah Anita Wulandari itu diambil pada tahun 2017 lalu saat Najwa Shihab mewawancarai Tommy Soeharto sebagai pendiri Partai Berkarya, bukan terkait hal lainnya.
Meski begitu foto tersebut memang sempat memunculkan sejumlah isu kepada Najwa Shihab.
Namun melalui akun Instagram pribadi miliknya Najwa Shihab telah mengunggah klarifikasi pada 28 September 2019 lalu.
Baca Juga: Jika Kim Jong Un Diganti Pejabat Senior, Nasib Hubungan Negara Lain Bisa Memburuk
Najwa menjelaskan bahwa dirinya sempat dituduh sebagai antek orde baru karena setelah pertemuannya dengan Tommy Soeharto juga ayahnya Quraish Shihab yang sempat diangkat menjadi Menteri Agama di era pemerintahan Soeharto.
“Foto lama saya dengan Tommy Soeharto, Lieus Sungkharisma, Ichsanuddin Noorsy diedarkan kembali bersama capture-an sebuah berita berjudul ‘Kabar mengagetkan, Najwa Shihab, Tommy Soeharto, Noorsy, dan Lieus sepakat untuk...’,” tulis Najwa melalui unggahan Instagram miliknya.
Najwa menjelaskan bahwa foto tersebut adalah foto lama yang diambil pada 22 November 2017 lalu saat dirinya datang bersama kru Narasi TV mengundang Tommy Soeharto untuk menjadi narasumber dalam program Catatan Najwa.
Baca Juga: Foto Hewan Terapkan Social Distance Jadi Sindiran Bagi Manusia yang Masih Berkerumun
Meski menyanggupi pertemuan tersebut, Tommy baru bisa diwawancarai di kediamannya paada 5 Juli 2018. Hasil wawancara tersebut tayang di Mata Najwa pada 11 Juli 2018 dengan judul ‘Siapa Rindu Soeharto’.
Dalam kesempatan tersebut, Tommy Soeharto muncul dalam tiga segmen terpisah. Pada segmen pertama Najwa membahasa rekam jejak Tommy dan rentetan kasus-kasus korupsi serta pelanggaran HAM yang dilakukan sang ayah.
Dalam agenda tersebut hadir narasumber lainnya yakni Priyo Budi Santoso sebagai Sekjen Partai Berkarya dan Haris Azhar seorang pegiat HAM untuk menguji klaim-klaim yang disodorkan Tommy dan Priyo.***