Italia Dikabarkan Sudah Temukan Obat Virus Corona, Simak Faktanya

29 Mei 2020, 09:00 WIB
ILUSTRASI. Peneliti mencari vaksin covid-19.* //ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Tersiar kabar bahwa Italia sudah menemukan obat atau vaksin untuk mengobati Virus Corona dan mengakhiri masa pendemi.

Informasi itu beredar melalui aplikasi WhatsApp yang dengan judul 'Di ItaIia Obat untuk Coronavirus Akhirnya Ditemukan'. Dalam pesan tersebut disampaikan bahwa penyebab kematian pada pasien COVID-19 bukan disebabkan oleh virus, tetapi dari bakteri.

Namun setelah ditelusuri, ternyata informasi itu adalah hoaks atau masuk dalam kategori DISINFORMASI.

Baca Juga: Viral, Video Ayah Berikan Anaknya kepada Petugas PSBB Diduga Lantaran Tak Mampu Beli Susu

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Jakarta Lawan Hoaks Kamis, 28 Mei 2020, menelusuri kabar tentang bakteri yang menjadi penyebab kematian pada pasien positif COVID-19.

Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci 'italy found corona medicine'.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul 'Fact Check: Blood clot the main reason for Covid-19 death, claims conspiracy theory' yang ditayangkan situs indiatoday.in pada 25 Mei 2020.

Baca Juga: Demi Bantu Tenaga Medis, Veteran Perang Dunia II Rela Lakukan Hal Ini untuk Kumpulkan Dana

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa klaim serupa juga beredar di aplikasi percakapan WhatsApp. Berdasarkan penelusuran, klaim tentang COVID-19 disebabkan oleh bakteri adalah salah.

Hal ini disampaikan dr Sharad Joshi, ahli paru-paru senior di Rumah Sakit Max. Ia meminta masyarakat untuk merujuk pada studi Lancet tentang karakterisasi genom dan epidemiologi dari Virus Corona pemicu COVID-19.

Klaim tentang antibiotik yang diklaim bisa melawan COVID-19 juga tidak benar. Direktur rumah sakit LNJP Delhi, dr Suresh Kumar menyebut bahwa antibiotik ini tidak efektif melawan Virus Corona.

Baca Juga: Parlemen Tiongkok Setujui Proposal Pemberlakuan UU Keamanan Nasional Hong Kong yang Baru

Klaim tentang penyebab utama kematian pada COVID-19 adalah trombosis atau gumpalan darah dan bukan pneumonia juga tidak benar.

Tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan trombosis adalah penyebab utama kematian untuk pasien COVID-19, demikian juga dengan klaim bahwa obat antikoagulan adalah satu-satunya obat untuk merawat pasien Virus Corona.

Sebaliknya, menurut sebuah artikel Lancet, kegagalan pernapasan telah ditemukan sebagai penyebab utama kematian bagi pasien Virus Corona.

Baca Juga: Komunis Dikabarkan Dibiarkan Bebas Berkeliaran Sedangkan Para Habib Dizalimi, Simak Faktanya

Klaim tentang ventilator dan unit perawatan intensif tidak diperlukan untuk merawat pasien COVID-19 juga tidak benar.

Faktanya, semua pasien COVID-19 dengan penyakit pernapasan kritis atau kegagalan multi-organ atau ginjal harus dirawat di ICU dan menggunakan ventilator.

Tetapi tidak semua pasien COVID-19 membutuhkan ICU dan ventilator.

Baca Juga: Korea Selatah Kembali Dihantam Lonjakan Kasus Baru Covid-19, Tertinggi Sejak 5 April 2020

Berdasarkan hasil penelusuran dan fakta-fakta di atas, dapat dipastikan jika informasi yang menyatakan Italia.

Akhirnya menemukan obat untuk Virus Corona dan penyebab kematian pada pasien COVID-19 bukan disebabkan oleh virus, tetapi dari bakteri adalah tidak benar atau hoaks.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler