Cek Fakta: Polri Dibakarkan Telah Berikan Izin kepada Neo PKI untuk Gelar Demo

3 Agustus 2020, 16:08 WIB
Tangkapan layar klaim dari akun Twitter Adinda Elizabeth Rahmadani /Kominfo

PR BEKASI - Telah beredar kabar di media sosial Twitter yang mengklaim bahwa petinggi Polri telah memberikan izin kepada Neo Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk menggelar aksi demo.

Klaim itu dibagikan akun Twitter Adinda Elizabeth Rahmadani pada Rabu, 27 Juli 2020 dengan menampilkan gambar Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono tengah berfoto bersama yang diklaim perwakilan dari Neo PKI.

Bersamaan dengan gambar itu, akun Twitter Adinda Elizabeth Rahmadani menuliskan narasi sebagai berikut.

Baca Juga: HUT RI ke-75 di Tengah Pandemi, Pemkot Bekasi Imbau Warga untuk Hentikan Seluruh Aktivitas

"Demo Neo PKI hari ini udah dapat ijin dari Buntelan kentut maaf ralat Dari Petinggi Kepolisian. Tinggal tunggu genderang perang ditabuh aja," tulis narasi tersebut.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam situsnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com Senin, 3 Agustus 2020 menyatakan bahwa klaim akun Twitter Adinda Elizabeth Rahmadani adalah tidak benar alias hoaks.

Faktanya, foto yang dibagikan bukan merupakan perwakilan dari Neo PKI, melainkan pengurus Gerakan Jaga Indonesia saat bertemu dengan Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono yang saat itu masih menjabat Kabid Humas Polda Metro Jaya pada 26 November 2018.

Baca Juga: Sebut Miliki Bukti Kuat, Ilmuwan Hong Kong Klaim Virus Corona Berasal Dari Laboratorium di Tiongkok

Berdasarkan kabar yang dihimpun, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Jaga Indonesia, Boedi Djarot mengatakan bahwa pihaknya meminta Polda Metro Jaya untuk melarang Reuni Akbar 212 yang akan digelar pada 2 Desember 2018.

"Kami minta agar kepolisian mencegah aksi reuni 212. Aksi itu kami nilai sebagai gerakan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang sedang berdakwah tentang negara khilafah," ucap Boedi Djarot.

Lebih lanjut menurutnya dengan adanya pelaksanaan Reuni Alumni 212 ini justru semakin memperlihatkan bagaimana ideologi khilafah terus berjalan dan semakin masif.

Baca Juga: Soal Pidana Seumur Hidup untuk Koruptor, DPR: Sudah Tepat, Tapi Idealnya Diatur Dalam UU bukan Perma

Hal ini terlihat dalam persiapan menjelang aksi tersebut dengan ribuan peserta aksi dari berbagai wilayah Indonesia berpusat di Monas, Jakarta Pusat.

Dengan penjelasan di atas, maka klaim akun Twitter Adinda Elizabeth Rahmadani yang menyebutkan petinggi Kepolisian Indonesia telah memberikan izin kepada Neo Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk menggelar aksi demo adalah tidak benar alias hoaks.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler