Cek Fakta: Krisis Kain Kafan, Jenazah Gempa di Mamuju Dikabarkan Dibungkus dengan Daun Pisang

- 19 Januari 2021, 20:39 WIB
Pengungsi berada di tenda Covid-19 Stadion Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Senin, 18 Januari 2021.
Pengungsi berada di tenda Covid-19 Stadion Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Senin, 18 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/ANTARA FOTO

Saat ini, pihaknya beserta TNI, Polri, dan relawan masih terus melakukan pencarian.

Lebih lanjut, seperti informasi sebelumnya, gempa bumi yang pertama sebagai pembuka atau foreshock dilaporkan terjadi pada Kamis, 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB dengan Magnitudo 5,9 pada episenter 2,99 LS dan 118,89 BT atau di darat pada jarak 4 Km arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.

Selanjutnya gempa yang kedua atau mainshock terjadi pada Jumat, 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB dini hari dengan magnitudo 6,2 pada episenter 2,98 LS dan 118,94 BT atau di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.

Baca Juga: Restui Putrinya Dinikahi Arie Kriting, Ayah Indah Permatasari: Dari Awal yang Bermasalah Cuma Ibu

Adapun dugaan sementara BMKG, gempa bumi yang tercatat menewaskan sebanyak 42 jiwa tersebut dipicu oleh adanya Sesar Naik Mamuju atau Mamuju Thrust.

“Diduga kuat pemicu gempa ini adalah Sesar Naik Mamuju,” jelas BMKG.

Lebih lanjut, mengenai Sesar Naik Mamuju, BMKG mengatakan bahwa hal itu memiliki magnitudo dengan target mencapai 7,0 dengan laju geser sesar adalah 2 milimeter (mm) per tahun sehingga sesar aktif ini harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x