Ada banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan kelainan genetis pada bayi hiu. Seperti manusia, bisa dari kualitas telur atau sperma pada masa pembuahannya, bisa karena mutasi gen atau kelainan pada saat perkembangan embrionya.
Baca Juga: Mensos Risma Beri Tugas Penting kepada Karang Taruna untuk Perangi Hoaks dan Radikalisme
"Bisa juga karena faktor lain yang belum diketahui. Ada banyak kemungkinannya,” katanya.
Selain itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT)memaparkan bahwa bayi hiu yang menyerupai manusia merupakan bayi hiu yang berbentuk janin sehingga belum berkembang.
Spesies hiu tersebut termasuk ke dalam daftar merah kategori rentan menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Oleh sebab itu, kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara juga mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi konsumsi sirip hiu.
“Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi konsumsi sirip hiu dan nelayan untuk menghentikan eksploitasi ikan hiu, supaya sumberdaya perairan dapat terus dimanfaatkan secara lestari,” tuturnya.
Ikan hiu berparas wajah manusia tersebut ditemukan oleh seorang nelayan di Rote Ndao, NTT.
Nelayan bernama Abdullah Fero (48) dibuat kaget dengan hasil melautnya. Tetangganya juga heboh karena anak ikan hiu yang ditangkapnya mempunyai wajah mirip manusia.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO