Terkait dengan pemberontakan tersebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali mengerahkan sekitar 3.000 personel militer AS untuk menggandeng militer Afghanistan dalam melawan Taliban.
Pasukan cadangan juga disiagakan di negara-negara terdekat seperti Kuwait, Arab Saudi dan Qatar.
Pada Agustus 2021, Taliban telah menguasai sepuluh wilayah Afghanistan dalam kurun waktu enam hari. Kota-kota utama seperti Kandahar, Herat dan Jalalabad telah jatuh ke tangan Taliban.
Pihak Taliban telah mengepung wilayah Kabul, serta menguasai wilayah tersebut dan bernegosiasi dengan Pemerintah Afghanistan terkait penyerahan kekuasaan secara damai.
Akibat pengepungan tersebut, Presiden Ashraf Ghani dan beberapa diplomat AS di Afghanistan segera dievakuasi dan meninggalkan Afghanistan.***