Cek Fakta: Politisi PDIP Arteria Dahlan Disebut Keturunan Petinggi PKI di Sumatra Barat

- 11 September 2020, 11:01 WIB
Dokumen bukti Bachtaroeddin, kakek Arteria Dahlan.
Dokumen bukti Bachtaroeddin, kakek Arteria Dahlan. /Facebook

PR BEKASI - Beredar kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa kakek Arteria Dahlan adalah pendiri PKI di Sumatra Barat.

Informasi ini disebarkan oleh salah satu pemilik akun Facebook Kinanti Ayuningati pada Kamis, 10 September 2020.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Turn Back Hoax, klaim bahwa kakek Arteria Dahlan adalah pendiri PKI di Sumatra Barat adalah klaim yang salah atau hoaks.

Baca Juga: Cek Fakta: Qori Asal Papua Dikabarkan Jadi Pemilik Suara dan Napas Tertinggi di Dunia 

Kinanti Ayuningati kemudian menambahkan narasi, “Ini dokumen bukti Bachtaroeddin, kakek Arteria Dahlan, pernah menjadi anggota Fraksi PKI di DPR. Lihat catatan kaki. Copas Wall Buni Yani.”

Faktanya, Arteria Dahlan dan keluarga besarnya membantah klaim bahwa kakek Arteria Dahlan adalah pendiri PKI di Sumatra Barat. Hasril Chaniago sendiri menyatakan dia tidak menuduh Arteria Dahlan merupakan keturunan PKI.

Arteria Dahlan membantah dirinya adalah cucu tokoh PKI. “Tidak benar saya cucu seorang tokoh PKI,” kata Arteria saat dimintai konfirmasi.

Arteria Dahlan lalu menjelaskan silsilah keluarganya. Disebutkan bahwa anggota DPR tersebut, kakeknya tidak ada yang bernama Bachtarudin.

“Kakek saya namanya Dahlan, bukan Bachtarudin yang tokoh PKI itu. Jadi namanya AD itu adalah Arteria Dahlan bin Zaini bin Dahlan bin Ali bin Sulaiman. Mereka semua orang-orang alim. Nenek saya Bu Nian (Dahniar) guru ngaji orang-orang di Maninjau lebih dari tiga generasi,” ungkapnya.

Baca Juga: Gandeng IPB University, Wamenhan Minta Kembangkan dan Tingkatkan Produktivitas Singkong dan Sagu 

“Ya salah itu (kakeknya tokoh PKI). Nenek saya tokoh Masyumi. Ayah saya dibimbing sama Ummi Rasuna Said. Kakek saya yang dari Ibu H Abdul Wahab, saudagar, pedagang di Tanah Abang. Masuk Jakarta tahun 1950. Semua perantau pasti diurus kakek saya kala itu,” katanya.

Arteria Dahlan menyebut neneknya yang bernama Dahniar Yahya atau Ibu Nian adalah tokoh Masyumi dan merupakan satu-satunya guru mengaji di Kukuban Maninjau.

Menurutnya, sang nenek pernah ditahan saat pemerintahan Presiden Soekarno yang akhirnya menyebabkan sang ayah ditolak masuk akademi kepolisian.

Baca Juga: Raih 3 Emas, Bekasi Raih Posisi Lima Besar di MTQ Jawa Barat ke-36 

“Ibu Nian juga pernah ditahan pemerintahan Soekarno karena diduga terlibat PRRI saat itu. Ayah saya H Zaini Dahlan, guru di beberapa SMA dan ketua salah satu yayasan pendidikan swasta. Pernah mendaftar Akpol, itu pun pada tes terakhir ditolak karena terindikasi Masyumi dan PRRI. Ayah saya lama di Yogya karena sempat kuliah di Farmasi UGM, sempat pula mengajar di SMA Muhammadiyah Yogyakarta,” jelasnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x