"Karena ada riwayat ke luar kota, oleh petugas dilakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan kemudian dikirimkan ke laboratorium BSL2 (Dinas Kesehatan) dengan hasil positif," kata Kusnandi.
Relawan uji klinis itu diketahui telah terpapar COVID-19 karena sempat pergi ke Semarang dan bukan karena penyuntikan vaksin.
Relawan itu sudah menempuh fase penyuntikan vaksin atau plasebo pertama dan kedua yang dilakukan tim riset Unpad.
Baca Juga: Cocok Dilakukan Saat Pandemi, Peneliti Sebut Yoga Ampuh Bisa Turunkan Depresi
Meski demikian, ia belum bisa memastikan apakah relawan tersebut mendapat suntikan vaksin yang berupa virus yang sudah dimatikan atau suntikan plasebo berupa larutan tanpa vaksin.
Mengingat dalam uji klinis vaksin itu, para relawan dibagi dalam dua kelompok, yakni vaksin dan plasebo serta dilakukan dengan prinsip observer blind atau tersamar.
Menurut Kusnandi, relawan tersebut saat ini sedang dilakukan pemantauan secara ketat oleh Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac.
Baca Juga: Update Harga Emas Minggu 13 September, Akhir Pekan Kembali Merangkak Naik Hingga Tembus Rp1.070.000
Meski dinyatakan positif COVID-19, kondisinya diketahui dalam keadaan baik. Adapun yang bersangkutan sekarang melakukan isolasi secara mandiri.
Kusnandi mengatakan dalam penelitian vaksin saat ini, adalah hal wajar ketika terdapat relawan terpapar usai mendapatkan suntikan vaksin.