Cek Fakta: Benarkah Relawan Uji Klinis Vaksin SinoVac di Bandung Justru Terkonfirmasi Covid-19?

- 13 September 2020, 08:53 WIB
Seorang dokter di Brasil menunjukan vaksin sinovac.* /AP/Eraldo Peres/
Seorang dokter di Brasil menunjukan vaksin sinovac.* /AP/Eraldo Peres/ /

 

PR BEKASI - Sebuah kabar menyebutkan bahwa relawan vaksin COVID-19 justru terinfeksi COVID-19 beredar di media sosial.

Kabar tersebut rupanya merujuk salah satu artikel yang menyebut Artikel dalam situs itu menyebut salah seorang subjek penelitian uji klinis vaksin corona di Bandung terkonfirmasi COVID-19.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 13 September 2020, kabar tentang vaksin Sinovac justru membuat relawan terjangkit COVID-19 adalah klaim yang salah.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Menahan Nafas Disebut Bisa Mengetahui Tubuh Terinfeksi Covid-19 atau Tidak

Kabar itu salah satunya merujuk pada publikasi situs geloranews.com pada 10 Septermber 2020 yang berjudul ‘Waduh! Relawan yang Sudah Disuntik Vaksin China Kini Malah Positif Corona.’

Namun rupanya, relawan tersebut terpapar COVID-19 sebelum dilakukan penyuntikan tahap kedua karena sempat ke luar kota setelah dilakukan penyuntikan pertama.

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac, Kusnandi Rusmil menjelaskan kronologi seorang relawan yang diketahui positif COVID-19 itu diduga akibat bepergian ke luar kota.

Baca Juga: Rekomendasi Olahraga Akhir Pekan yang Wajib Dicoba, Bisa untuk Hilangkan Stres dan Depresi

"Karena ada riwayat ke luar kota, oleh petugas dilakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan kemudian dikirimkan ke laboratorium BSL2 (Dinas Kesehatan) dengan hasil positif," kata Kusnandi.

Relawan uji klinis itu diketahui telah terpapar COVID-19 karena sempat pergi ke Semarang dan bukan karena penyuntikan vaksin.

Relawan itu sudah menempuh fase penyuntikan vaksin atau plasebo pertama dan kedua yang dilakukan tim riset Unpad.

Baca Juga: Cocok Dilakukan Saat Pandemi, Peneliti Sebut Yoga Ampuh Bisa Turunkan Depresi

Meski demikian, ia belum bisa memastikan apakah relawan tersebut mendapat suntikan vaksin yang berupa virus yang sudah dimatikan atau suntikan plasebo berupa larutan tanpa vaksin.

Mengingat dalam uji klinis vaksin itu, para relawan dibagi dalam dua kelompok, yakni vaksin dan plasebo serta dilakukan dengan prinsip observer blind atau tersamar.

Menurut Kusnandi, relawan tersebut saat ini sedang dilakukan pemantauan secara ketat oleh Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac.

Baca Juga: Update Harga Emas Minggu 13 September, Akhir Pekan Kembali Merangkak Naik Hingga Tembus Rp1.070.000

Meski dinyatakan positif COVID-19, kondisinya diketahui dalam keadaan baik. Adapun yang bersangkutan sekarang melakukan isolasi secara mandiri.

Kusnandi mengatakan dalam penelitian vaksin saat ini, adalah hal wajar ketika terdapat relawan terpapar usai mendapatkan suntikan vaksin.

Ia Menyatakan tim penguji tidak melarang relawan penelitian uji klinis vaksin untuk melakukan aktivitas.

Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Gagal Tangani Covid-19 di Jakarta, PKPI: Demo dan Orasi Malah Diizinkan

Namun, Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac meminta para relawan untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan COVID-19.

“Karenanya, semua relawan diimbau wajib menerapkan protokol pencegahan yang sudah dianjurkan pemerintah,” ucap Kusnandi.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x