AFP juga menemukan berbagai lembaga kesehatan yang menyarankan bahwa kesehatan otak tidak ditentukan oleh faktor sosial saja, tetapi juga genetika.
Baca Juga: Putra Amien Rais Alami Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, Zulkifli Hasan Kabarkan Kondisi Saat Ini
Sayangnya, informasi tersebut telah menyebar ke berbagai platform dan ikut disebarkan oleh para akun yang memiliki jumlah pengikut yang banyak.
Beberapa pihak pun mengkritisi dengan penggunaan singkatan dan tanda spasi yang digunakan dalam foto tersebut.
“Don’t just ReadForward to whom you careAs I care for U,” ucapnya.
Terlihat seharusnya ReadForward seharusnya dipisahkan oleh spasi dan U harusnya you.
Hal itu jelas bukanlah tindakan yang tepat dan terasa janggal apalagi jika dikeluarkan oleh lembaga besar seperti WHO.
Meski demikian beberapa poin dalam foto itu sebaiknya tidak sering dilakukan seperti melewatkan sarapan, banyak mengonsumsi gula, dan tidur larut malam. Hal tersebut walau tidak terbukti merusak otak tapi berakibat pada kesehatan organ tubuh lainnya.
Baca Juga: Jasa Marga Imbau Pengendara Hati-hati, Besok Pemeliharaan Tol Jakarta-Cikampek Akan Dimulai
Apalagi menunda atau menahan kencing karena dapat berdampak pada penyakit lain seperti batu ginjal atau infeksi saluran kemih.
Klaim: WHO keluarkan daftar perilaku yang merusak otak