Pertamina Gandeng Pesantren Salurkan Produknya, Erick Thohir: Proyek Percontohan untuk Buka 1.000 Bisnis

13 April 2021, 17:44 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memulai rencana 1.000 bisnis di 1.000 pesantren lewat peresmian Pertashop Pondok Pesantren Nurul Quran, Desa Surusunda, Karangpucung, Cilacap, Minggu, 11 April 2021. /ANTARA/Sumarwoto/ANTARA

PR BEKASI - Dalam peresmian Pertashop di kompleks Pondok Pesantren Nurul Quran, Desa Surusunda, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Erick Thohir menyampaikan harapannya tentang kehadiran Pertamina Shop atau Pertashop.

Harapannya Pertashop dapat menjadi salah satu jalan dalam meningkatkan kesejahteraan umat melalui bisnis jual beli bahan bakar, kata Erick Thohir.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menyatakan Pertashop merupakan bagian dari BUMN dalam penguatan ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Jalani Ramadhan Pertama Tanpa Rina Gunawan, Teddy Syah Rindukan Momen Sahur Bersama Istri dan Anak-anaknya 

Pertashop, sebagai lembaga penyalur skala kecil milik PT Pertamina (Persero), disiapkan guna melayani kebutuhan dari para konsumen BBM nonsubsidi, elpiji nonsubsidi, dan aneka produk ritel pertamina lainnya.

Tak hanya itu, mewujudkan tujuannya tersebut, Pertamina telah menjalin kerja sama kemitraan dengan pondok pesantren dalam menjalankan Pertashop.

Salah satu yang sudah mengikuti program kemitraan itu adalah pondok pesantren Nurul Qur'an Karangpetir di Cilacap, Jawa Tengah.

Sebagai salah satu inovasi baru perseroan, program tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian ekonomi pondok pesantren, dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Baca Juga: Zara Zettira Sarankan Terduga Pelaku KM 50 Meminta Maaf pada Keluarga Korban

Tak hanya itu, pengoperasian Pertashop di desa serta kawasan pesantren juga menjadi langkah agar masyarakat dapat mengakses BBM dengan biaya murah dan terjangkau.

Lebih lanjut, Erick Thohir memaparkan bahwa pengoperasian Pertashop di daerah pesantren telah sesuai dengan empat pilar dalam Masyarakat Ekonomi Syariah yang berfokus pada pengembangan industri halal.

Selain itu, juga pengembangan keuangan syariah nasional, investasi yang melibatkan pengusaha daerah, dan pengembangan ekonomi syariah secara berkelanjutan.

"Ini adalah proyek percontohan untuk menuju 1.000 pesantren dengan 1.000 bisnis, sehingga pesantren dapat mandiri secara finansial," ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Pria di India Tikam Istri Lantaran Tolak jadi Ibu Rumah Tangga dan Lebih Pilih Tetap Kerja 

"Dan menguatkan ekonomi umat dan masyarakat sekitar," kata Erick Thohir.

Di sisi lain, dia meminta kepada semua BUMN untuk tak menjadi menara gading dan turut berpartisipasi dalam pemerataan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

"Dalam kondisi pandemi seperti ini ataupun setelah pandemi, dua isu yang harus ditekankan, (yaitu) pemerataan ekonomi di mana tidak mungkin yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin," ucapnya.

Dia menilai, ada isu kedua yang sama pentingnya yaitu menciptakan lapangan kerja, karena dalam masa pandemi banyak warga yang kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Komisaris Pelni Temui Cholil Nafis, Said Didu: Bagaimana Nasib Karyawan Dipecat atau Dimutasi? 

"Karena itu, kami pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian BUMN, lalu juga ada BPH Migas, dan juga pemerintah daerah, kita coba sinergikan dua program ini," katanya.

Dua program yang dimaksud Erick Thohir adalah pemerataan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler