Akibat Virus Corona, Sektor Pariwisata Indonesia Rugi Jutaan Dolar AS

25 Februari 2020, 18:58 WIB
Bandara di Indonesia dihimbau memperketat pengawasan untuk kedatangan pengujung dari Tiongkok menggunakan thermal scanner.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona yang bernama resmi COVID-19 telah menginfeksi puluhan ribu masyarakat dunia.

Wabah yang tengah berlangsung selama hampir dua bulan itu telah merugikan ekonomi berbagai negara, termasuk Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa sektor pariwisata Indonesia mengalami kerugian hingga 500 juta dolar AS akibat wabah virus Corona.

Baca Juga: Terapkan Green Energy, Bali Gunakan PLTS untuk Pengembangan Energi Bersih

Dikutip dari Antara oleh pikiranrakyat-bekasi.com, data tersebut diperoleh Luhut dari Bank Indonesia pada Selasa, 25 Februari 2020.

Kerugian pada sektor pariwisata Indonesia terjadi akibat pengurangan jumlah turis, terutama dari Tiongkok.

Menurut purnawirawan Jenderal TNI tersebut, jumlah turis asal Tiongkok yang mendatangi Indonesia sebagai tempat wisata berjumlah dua juta orang.

Baca Juga: Pro Kontra RUU Ketahanan Keluarga, Ma’ruf Amin: Pemerintah akan Kaji Ulang Urgenisnya

Angka ini sangat kecil jika melihat jumlah turis Tiongkok yang berwisata ke seluruh dunia, yaitu sebesar 173 juta orang.

Jumlah itu setara dengan 270 milyar dollar AS.

Sebagai perbandingan, turis Tiongkok ke Singapura dapat mencapai enam juta orang, dan begitu pula yang dialami oleh Jepang.

Baca Juga: Terungkap, Kenapa Kita Jarang Melihat Kunang-kunang

Meski angka turisme Tiongkok ke Indonesia tergolong kecil, hilangnya sejumlah turis tersebut mengakibatkan kerugian besar bagi Indonesia.

“Itu saja kita sudah ribut padahal dampak turis ini kepada pekerjaan kecil itu luar biasa, spending turis paling besar per kepala itu China sekarang, Amerika kalah,” tutur Luhut.

Demi menangani situasi itu, pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kerugian itu dengan cara membuat paket-paket wisata.

Baca Juga: Mengenal Visa Schengen yang Berlaku Untuk 26 Negara di Eropa

Sektor pariwisata merupakan salah satu kontributor utama dalam perekonomian nasional.

Presiden Jokowi menargetkan bahwa turis asal Tiongkok dapat mencapai angka 10 juta orang di masa mendatang.

Seperti sebelumnya diberitakan pada pikiranrakyat-bekasi.com, salah satu daerah di Indonesia yang sangat bergantung pada turisme adalah Bali.

Baca Juga: Kasus ke 90 Virus Corona di Singapura: Wanita Berusia 75 Tahun Tanpa Riwayat Perjalanan ke Tiongkok

Turis asal Tiongkok adalah seperenam dari keseluruhan turis yang biasa mendatangi Pulau Dewata itu.

Larangan penerbangan dari Tiongkok yang diberlakukan sejak tanggal 5 Februari 2020 menghambat aliran turis dan berpengaruh besar pada laju ekonomi Bali.

David Abraham, penemu ruang kerja bersama Outlook, menyatakan bahwa turisme Bali sangat dipengaruhi oleh jalur udara Tiongkok.

Baca Juga: Kondisi Terkini 11 Titik di Bekasi yang Terendam Banjir, Akses Warga Terhambat

“Penutupan itu tidak hanya berdampak besar pada turis asal Tiongkok, namun juga turis-turis Asia lainnya,” ujar Abraham.

Meski penutupan penerbangan dari Tiongkok mempengaruhi turis-turis Asia yang hendak kembali, Abraham berkata bahwa laju turis dari Australia dan negara-negara non-Asia masih stabil hingga kini.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler