Meski Dilanda Virus Corona, Ekonomi Indonesia Diprediksi Masih Bertahan Stabil

8 April 2020, 06:48 WIB
DKI Jakarta memperoleh persetujuan untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT – Perekonomian dunia tahun 2020 dipastikan akan mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat pandemi virus corona yang hingga kini masih melanda sejumlah negara.

Meski begitu, IMF dan World Bank memprediksi perekonomian Indonesia diprediksi masih bisa tumbuh positif.

“Proyeksi untuk Asia termasuk Indonesia dari 2 institusi yaitu World Bank dan IMF hanya 3 negara yang masih diperkirakan bertahan di atas 0 persen atau positif teritori yaitu Indonesia, Tiongkok dan India,” tutur Menteri Sri Mulyani Indrawati seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com darin situs resmi Kominfo.

Baca Juga: Polisi Jatim Tak Akan Lakukan Penilangan Selama 2 Minggu ke Depan

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu Sri Mulyani tengah menggelar telekonferensi rapat kerja Komisi XI DPR RI terkait perkembangan kondisi perekonomian nasional di tengah wabah virus corona bersama Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sri Mulyani mengatakan meskipun perekonomian Indonesia diprediksi hanya akan tumbuh sebesar 2,3 persen di kuartal 2 dan 3. Kemudian akan membaik pada kuartal 4.

“Untuk Indonesia saat ini skenario kita sudah turun di 2,3 persen. Ini adalah dampak dari virus corona yang paling severe atau paling parah terjadi di kuartal kedua tahun ini dan mungkin akan berlanjut di kuartal 3 dan mungkin agak mulai membaik di kuartal 4,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Dorong Percepatan Peluncuran Program Padat Karya Guna Jaga Stabilitas Daya Beli

Dampak pandemi virus corona sangat dirasakan oleh semua negara yang memiliki kasus penyakit berbahaya ini.

Pandemi mengharuskan negara melakukan kombinasi kebijakan penanganan virus corona sekaligus stimulus ekonomi yang sangat besar.

Kondisi tersebut akibat eskalasi penyebaran virus yang turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia.

Baca Juga: Status Lockdown Dicabut, Ribuan Warga Tiongkok Padati Taman Nasional Huangshan

“Langkah yang dilakukan semua negara biasanya terdiri dari instrumen fiskal apakah itu memberikan insentif pajak atau tax break, memberikan tambahan belanja umumnya di bidang kesehatan dan bantuan sosial, dan juga membantu dunia usaha termasuk menjaga sistem keuangan supaya tidak mengalami potensi krisis,” ungkap Sri Mulyani.

Selain itu, mantan Direktur Bank Dunia ini juga mengatakan Kemenkeu bersama BI, OJK dan LPS sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang melanda perekonomian Indonesia.

Kemenkeu akan terus memastikan ketersediaan anggaran guna mempercepat penanganan pandemi sekaligus menjaga kestabilan keuangan negara melalui kebijakan fiskal dan APBN.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler