Jelang Akhir Pekan Pertama Bulan Juli, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Bervariasi

3 Juli 2020, 10:38 WIB
ILUSTRASI saham.* /PIXABAY/

PR BEKASI – Menjelang akhir pekan pertama di Bulan Juli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I Jumat, 3 Juli 2020 WIB IHSG dibuka 13,87 poin atau 0,27 persen ke level 4.980,65.

Dalam sesi I tersebut sebanyak 66 saham menguat, 22 saham melemah, dan 27 saham stagnan.

Baca Juga: Larang Penggunan Kantong Plastik, Anies Baswedan: Usaha Kita agar Jakarta Semakin Bersahabat

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp24,29 miliar dari 55,73 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Sementara itu pada sesi II Kamis, 2 Juli 2020 siang menjelang petang mengakhiri perdagangannya IHSG ditutup naik 52,39 poin atau 1,07 persen ke level 4.966,78.

Dalam sesi II tersebut sebanyak 218 saham menguat, 193 saham melemah, dan 150 saham stagnan.

Baca Juga: Jadikan Upin Ipin Bahan Guyonan oleh Netizen, Malaysia Kecam Indonesia

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp6,93 triliun dari 7,55 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

"IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan potensi menguat pada perdagangan saham hari ini dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti penguatan saham AS," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.

Berbeda dengan IHSG yang mengalami penguatan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS justru dibuka melemah.

Baca Juga: Usai Perilisan Data Positif Pekerjaan di AS, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Kenaikannya

Pada sesi I Jumat, 3 Juli 2020 WIB pagi rupiah melemah 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.380 per dollar AS dari sebelumnya Rp14.378 per dollar AS.

Berdasarkan laporan yang dirilis dari Antara seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com pelemahan yang terjadi pada rupiah hari ini akibat tekanan dari kasus virus corona atau Covid-19 yang terus meningkat.

"Senitimen negatif masih membayangi pergerakan aset berisiko. Pasar khawatir dengan penularan Covid-19 yang terus meninggi," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler