Banyak yang Kena PHK Saat Pandemi, Riset UI: 24 Persen Pekerja Swasta Beralih Jadi Mitra Gofood

4 Agustus 2020, 14:46 WIB
Ilustrasi. Program unggulan GoFood yang telah memasuki tahun ketiga ini hadir sejak 1 April hingga 5 Mei 2020, dan diikuti lebih dari 7.000 outlet merchant di Jawa Barat. /Dok. Gojek Group/

PR BEKASI – Selama pandemi virus corona berlangsung, banyak perusahaan yang akhirnya gulung tikar. Akibatnya, banyak masyarakat yang kehilangan perkerjaan karena di-PHK hingga membuat pengangguran baru.

Tidak sedikit akhirnya, masyarakat yang berusaha mencari pekerjaan lain yang dinilai lebih tepat di tengah pandemi ini.

Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LD FEB) Universitas Indonesia, sebanyak 24 persen pekerja swasta beralih menjadi mitra GoFood selama pandemi COVID-19.

Baca Juga: Akui Dirinya Dilirik PKS untuk Maju pada Pilkada Solo 2020, Achmad Purnomo: Sulit Lawan Mas Gibran 

“Mitra GoFood 70 persen memilih bergabung selama pandemi karena ingin bermitra, seperempatnya merupakan pekerja swasta,” kata Peneliti LD FEB UI Alfindra Primaldhi dalam diskusi virtual di Jakarta seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 3 Agustus 2020.

Prosentase pekerja swasta tersebut menempati urutan pertama kategori profesi selain menjadi mitra GoFood selama pandemi untuk mencari penghasilan alternatif dengan menjadi UMKM kuliner digital.

Kemudian disusul dengan profesi ibu rumah tangga sebanyak 22 persen, tidak ada pekerjaan lain 17 persen, bapak rumah tangga lima persen, pelajar/mahasiswa empat persen, buruh tiga persen, dan profesional tiga persen.

“Jumlah pengusaha baru juga meningkat, proporsi mitra baru GoFood yang tidak punya pengalaman usaha sebelumnya meningkat hampir dua kali lipat menjadi 43 persen,” kata Alfindra.

Baca Juga: Pengusungan Gibran Dinilai Instan, Mardani Ali Sera: Seharusnya Jadi Anggota Parpol Minimal 2 Tahun 

Sementara itu sebelum pandemi, mitra yang belum pernah menjalankan usaha dan memutuskan untuk bergabung menjadi mitra usaha GoFood hanya 26 persen dan yang sudah pernah menjalankan usaha 74 persen.

Alfindra menambahkan sebagian besar alasan responden bergabung menjadi mitra GoFood karena pandemi COVID-19.

“Pandemi COVID-19 jelas menjadi salah satu faktor pendorong orang berusaha, mayoritas mitra baru GoFood sebanyak 71 persen bergabung karena pandemi,” katanya.

Lebih lanjut ia menuturkan dampak pandemi mengakibatkan harga bahan baku meningkat dan pelanggan berkurang bagi UMKM.

Baca Juga: Soal Ganjil Genap di Jakarta, Ombudsman: Keputusannya Tergesa-gesa 

Alfindra menyebutkan UMKM mengalami masalah utama produksi adalah peningkatan harga bahan baku sebesar 34-61 persen.

Dia menambahkan UMKM juga mengalami masalah penjualan, khususnya mengalami penurunan pelanggan sebesar 49-73 persen.

“Kondisi PSBB juga berdampak pada proses penjualan, khususnya karena tidak ada kepastian akhir dari PSBB, terjadi pembatasan jam operasional, dan tidak bisa menerima pelanggan di tempat,” katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler