Jokowi Respons Kebijakan Anies Baswedan, Rupiah Menguat di Penutupan Sore Hari

14 September 2020, 20:48 WIB
Ilustrasi rupiah /PIXABAY/EmAji

PR BEKASI – Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mendapatkan respons positif dari pasar.

Hal tersebut membuat nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan mengalami penguatan.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs ANTARA, Pada Senin, 14 September 2020, rupiah dibuka menguat di posisi Rp14.855 per dolar AS.

Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.855 per dolar AS hingga Rp14.930 per dolar AS.

Baca Juga: Sempat Bersikeras dan Adu Argumen dengan Bakamla, Kapal Tiongkok Akhirnya Tinggalkan Perairan Natuna

Sebelumnya, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.

“Pagi ini terlihat sentimen positif membayangi pergerakan aset berisiko dengan indeks saham Asia bergerak menguat dan nilai tukar emerging market juga bergerak menguat terhadap dolar AS,” tuturnya.

Menurut Ariston, rupiah mungkin bisa menguat terhadap dolar AS mengikuti sentimen positif tersebut.

“Berita PSBB Jakarta bukan PSBB total, mungkin sedikit melegakan pelaku pasar,” ucapnya.

Kemudian rupiah pada Senin sore ditutup menguat 10 poin atau 0.07 persen menjadi Rp14.880 per dolar AS, dari sebelumnya Rp14.890 per dolar AS.

Baca Juga: Soal Penikam Syekh Ali Jaber, Warga Sebut Tak Kenal Pelaku dan Tak Tahu Alfin Tinggal di Daerahnya

“Hari ini pasar sudah mendapat jawaban positif dari Presiden Jokowi dalam sidang kabinet di Istana Merdeka, yang pada intinya kepala daerah jangan terburu-buru dalam memutuskan menutup wilayahnya untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ucap Ibrahin Assuaibi.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka tersebut menuturkan bahwa sepertinya para investor masih memilih “wait and see” dan menunggu dampak nyata dari pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

“Sembari menunggu dampak tersebut, investor memilih menahan diri. Pelaku pasar, terutama pasar asing, masih akan memantau sejauh mana PSBB di Jakarta mempengaruhi kinerja perekonomian nasional,” ungkap Ibrahim.

“Sebab, Jakarta adalah pemain kunci, penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia,” ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Sektor Penerbangan Tergerus Covid-19, Inaca: Sebabkan Pertumbuhan Ekonomi Turun hingga 10 Persen

Dari eksternal, pasar juga menunggu pertemuan dari bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, pada tengah pekan ini ketika adanya pelonggaran moneter lebih lanjut diharapkan secara luas.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.974 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.979 per dolar AS.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler