Hadapi Dampak Covid-19, Sri Mulyan Sebut Negara G20 Sepakat Bekerja Sama Lakukan Aksi Global

21 September 2020, 13:52 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Instagram/@smindrawati /

 

PR BEKASI – Negara-negara yang tergabung dalam G20 sepakat untuk terus bekerja sama melakukan aksi global, dalam rangka menghadapi dampak pandemi Covid-19 di bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu, 20 September 2020.

“Pandemi Covid-19 merupakan wake-up call bagi dunia, tentang pentingnya investasi dalam pengembangan kapasitas kesiapan dan respons mengadapi pandemi,” tuturnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 21 September 2020.

Baca Juga: Dorong 'Body Positivity' dengan Hadirkan Orang Dewasa Telanjang, Acara Anak Ini Dinilai Vulgar

Sri Mulyani menyatakan bahwa dalam hal ini, pemerintah Indonesia juga akan terus melakukan penguatan sektor kesehatan dalam rangka memastikan akses bagi setiap orang terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Tidak hanya itu, Sri Mulyani melanjutkan, pemerintah Indonesia juga turut melakukan upaya pemulihan ekonomi dengan memberikan dukungan terhadap masyarakat yang terdampak, termasuk bagi UMKM dan dunia usaha.

Sri Mulyani menuturkan, langkah-langkah penanganan tersebut tentunya membutuhkan alokasi anggaran yang besar, sehingga menuntut dilakukannya penajaman prioritas anggaran dan tetap menjaga keberlangsungan fiskal.

Baca Juga: Menag Positif Covid-19, Pihak Istana Pastikan Tak Ada Penularan ke Jokowi

Negara-negara G20 pun turut melakukan berbagai hal tersebut, karena menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada negara yang telah sepenuhnya siap untuk menghadapi pandemi ini.

Berdasarkan data WHO, pandemi Covid-19 menyebar dengan sangat cepat, sehingga berdampak besar pada kehidupan.

Selain itu, masih terdapat ketimpangan atas kapasitas pandemic preparedness baik pada level nasional maupun global.

Baca Juga: Menag Positif Covid-19, Pihak Istana Pastikan Tak Ada Penularan ke Jokowi

Pada tingkat nasional, kesenjangan kapasitas pada umumnya terletak pada kapasitas sistem surveillance pandemi yang belum kuat, sistem kesehatan yang terbatas, koordinasi antarlembaga yang belum efektif, dan komunikasi publik yang belum optimal.

Sedangkan pada tingkat global, mencakup kemampuan untuk melakukan proses surveillance and prevention yang terbatas, kapasitas sistem kesehatan dan supply chain yang lemah, koordinasi global leadership yang belum optimal, dan koordinasi reasearch and development yang belum kuat.

Dalam mendukung hal tersebut, G20 mendorong aksi global melalui inisiatif Covid-19 Tools Accelerator (ACT-A) dan COVAX Facility, serta mendukung voluntary licensing of intellectual property.

Baca Juga: Senangnya Jadi Pengantin Baru di Jepang, Pemerintahnya Beri Insentif Rp84.6 Juta

Kemudian, lembaga pembangunan multilateral didorong untuk meningkatkan dukungan mereka bagi pemenuhan kebutuhan pembiayaan bagi negara-negara yang membutuhkan.

Negara-negara G20 akan melanjutkan implementasi kebijakan untuk melindungi nyawa, menjaga lapangan pekerjaan dan pendapatan, mendukung pemulihan ekonomi global, serta meningkatkan ketahanan sistem kesehatan dan sistem keuangan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler