Menurut Analis Standard Chartered Suki Cooper, emas yang tidak memberikan imbal balik hasil, dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan besar disebabkan oleh stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Di luar koreksi jangka pendek, dolar yang lebih lemah, suku bunga riil negatif, kekhawatiran seputar inflasi, dan ekspektasi stimulus fiskal lebih lanjut di tengah kebijakan moneter yang akomodatif kemungkinan akan menjaga harga emas cenderung naik," ucap Analis Standard Chartered Suki Cooper, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Sementara itu, dolar menuju minggu terburuk sejak awal November, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga logam mulia lainnya seperti perak untuk pengiriman Maret naik 11,6 sen atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 24,253 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Januari naik 34,2 dolar AS atau 3,29 persen menjadi menetap di 1.072,8 dolar AS per ons.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: ANTARA