Lebih Mahal dari Daging Sapi, Harga Cabai Rawit Terus Meroket Tembus Rp130.000

- 17 Maret 2021, 17:43 WIB
Ilustrasi penjualan harga cabai yang terus melonjak hingga mencapai Rp130.000.
Ilustrasi penjualan harga cabai yang terus melonjak hingga mencapai Rp130.000. /PMJ News

PR BEKASI – Pasokan cabai rawit yang saat ini terbatas semakin membuat harga komoditas tersebut meroket di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
 
Sampai artikel ini dibuat pada Rabu, 17 Maret 2021, dilaporkan harga cabai rawit sudah menembus angka Rp130.000 per kilogram.
 
Bahkan, saat ini harga cabai rawit per kilogram dilaporkan lebih mahal dibandingkan dengan harga daging sapi yang bernilai Rp110.000 per kilogram.
 
Hal tersebut dikatakan oleh Kasi Pengembangan Usaha dan Promosi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri Disperindag Jember Eko Wahyu Septantono.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti dan Fadli Zon Satu Suara Minta Jokowi Setop Impor Beras

Baca Juga: Tegaskan Kembali Fatwa MUI, Ma'ruf Amin: Vaksinasi di Bulan Ramadhan Tidak Batalkan Puasa

Baca Juga: Tingkatkan Akurasi Distribusi Penerima BST, Kemensos Gandeng PT Pos Indonesia 

"Pasokan cabai rawit ke pedagang benar-benar terbatas dan sedikit sehingga menyebabkan harga terus merangkak naik," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
 
Menurutnya, saat ini petugas terus melakukan pemantauan terhadap harga bahan pokok dan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan signifikan seperti cabai rawit di pasar yang menjadi sasaran survei harga bahan pokok setiap harinya.
 
Selama sepekan terakhir harga cabai rawit terus merangkak naik seperti di dari Rp95.000 per kilogram, kemudian naik menjadi Rp100.000, naik lagi menjadi Rp110.000 hingga menembus angka Rp130.000 per kilogram.
 
"Harga cabai rawit masih fluktuatif di pasar tradisional Jember tapi cenderung mahal. Kalau pun turun masih di atas Rp100.000 per kilogram, namun setelah turun akan naik lagi," katanya.
 
Ia menjelaskan kenaikan harga cabai rawit karena pasokan terbatas dari petani baik dari Jember maupun luar daerah seiring dengan kondisi tingginya curah hujan di beberapa daerah yang menyebabkan petani gagal panen.

Baca Juga: Pekerja Migran jadi Tanggung Jawab Pemerintah, Menaker: Kita Dorong Agar Dapat Kuota Kartu Prakerja

"Kami berharap dengan meroketnya harga cabai rawit di pasaran tidak ada yang memanfaatkan situasi itu yang berdampak akan semakin mahal bahan baku membuat sambal itu," katanya.
 
Sementara untuk bahan pokok lainnya seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng cenderung stabil di pasaran.
 
Sedangkan harga telur dan daging ayam ras masih fluktuatif seiring dengan pasokan dan meningkatnya permintaan masyarakat.
 
Sementara pedagang sayur mayur dan bumbu dapur, Sutik mengatakan harga cabai yang terus merangkak naik menyebabkan pedagang tidak berani membeli dalam jumlah banyak.
 
Menurutnya, hal tersebut karena konsumen mengurangi pembelian dan komoditas cabai mudah busuk.

Baca Juga: Pemerintah Ingin Impor Sejuta Ton Beras, Pengamat: Miris! Musim Panen Begini Kok Masih Impor 

"Kami juga mengurangi pembelian karena cabai rawit tidak bisa disimpan lama dan kalau tidak laku maka pedagang akan merugi banyak, sehingga kami menjual cabai dengan jumlah yang sedikit," katanya.
 
Pantauan di Pasar Tanjung Jember, harga beras relatif stabil pada kisaran Rp10.500 hingga Rp12.500 per kilogram, gula pasir Rp12.000 per kilogram, dan minyak goreng curah Rp13.000 per kilogram.
 
Sementara itu harga daging sapi Rp110.000 per kilogram, telur ayam ras Rp22.500 per kilogram, dan daging ayam Rp32.000 per kilogram.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x