Ia menjelaskan upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi, namun juga meningkatkan penanganan pascapanen yakni dryer dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan.
Hal itu ditujukan agar beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan.
Baca Juga: Sosiolog Tertawa Mudik Lebaran Dilarang Tapi Objek Wisata Boleh Buka: Kebijakan kayak 'Ingus'
Dengan demikian, secara bertahap pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian semakin terdepan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak hanya budi daya kami dorong, tapi juga pascapanennya salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan dalam packaging dan kualitas yang bagus dan juga harganya tidak di luar HPP," katanya.
Menteri SYL menegaskan pemerintah berkomitmen membantu petani agar tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana produksi padi hingga menangani pascapanen agar harga gabah/beras tetap terjaga.
Oleh karena itu, Kementan terus bekerja sama dengan perbankan menyediakan fasilitas permodalan kredit usaha rakyat (KUR).
"Selain bantuan bersumber dari dana APBN, Kementan bersama perbankan menyediakan fasilitas KUR untuk meningkatkan produksi dan secara mandiri melakukan pengembangan usaha tani dengan skala ekonomi tertentu yang menguntungkan," kata dia.***