Lebaran 2021, Masyarakat Jabodetabek Tarik Uang hingga Rp34,8 Triliun

- 17 Mei 2021, 17:27 WIB
Ilustrasi uang. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut masyarakat di Jabodetabek menarik uang hingga Rp34,8 triliun.*
Ilustrasi uang. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut masyarakat di Jabodetabek menarik uang hingga Rp34,8 triliun.* /ANTARA/M Risyal Hidayat

PR BEKASI - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa kebutuhan uang kartal saat Lebaran 2021 didominasi dari masyarakat Jabodetabek.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa selama periode Lebaran 2021, masyarakat se Jabodetabek diprediksikan menarik uang tunai total sebesar Rp34,8 triliun rupiah.

Angka penarikan itu, dinilai oleh Airlangga, lebih besar dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.

Baca Juga: Temukan Uang Palsu, BI Minta Masyarakat Ekstra Waspada Jelang Lebaran

"Khusus Jabodetabek, Bank Indonesia (BI) mencatat penarikan dana tunai naik 61 persen atau Rp34,8 triliun, dan ini lebih tinggi dibandingkan nasional," ujarnya di Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Senin, 17 Mei 2021.

Sedangkan menurutnya, jumlah uang yang beredar selama Lebaran 2021 mencapai Rp154,5 triliun rupiah.

Angka itu meningkat jika dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu yang hanya naik 41,5 persen.

Baca Juga: BI Siapkan Uang Pecahan Rp75.000 Jelang Lebaran, Masyarakat Bisa Tukar hingga 100 Lembar per Hari

"Dilaporkan oleh Bank Indonesia bahwa peredaran uang sebesar Rp154,5 triliun atau meningkat dibandingkan tahun lalu, sebesar 41,5 persen," lanjutnya.

Bank Indonesia sebelumnya telah memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada periode Idul Fitri 1442 H sebesar Rp152,14 triliun rupiah.

Angka itu meningkat sekitar 39,33 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Uang Redenominasi Rp100 Bergambar Presiden Jokowi, Ini Jawaban BI
Sekaligus mengalami peningkatan penarikan pada tahun lalu yang hanya terealisasi sebesar Rp109,20 triliun.

Penarikan dana tunai tersebut berdasarkan hasil dari proyeksi kebutuhan yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.

Seperti di pulau Jawa yang menarik dana tunai sebesar Rp59,4 triliun, disusul kantor pusat Rp39,99 triliun, Sumatera Rp25,95 triliun, Kalimantan Rp10,39 triliun, Sulawesi, Maluku, dan Papua Rp10,85 triliun, dan terakhir Bali Rp5,58 triliun.

"Perbankan mengajukan rencana penarikan uang sebesar Rp152,14 triliun, meningkat 39,33 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp109,2 triliun," kata Marlison Hakim selaku Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x