Terkait transisi, Menteri Erick Thohir pun mengapresiasi 2.689 pekerja eks Chevron Pacific Indonesia telah resmi bergabung menjadi Pertamina Wira atau Perwira sekaligus keluarga dan energi baru dari Pertamina.
"Kini saatnya para perwira Pertamina memimpin perjuangan untuk menjaga dan meningkatkan volume produksi migas di Blok Rokan, membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional," kata Erick Thohir.
Operasional Wilayah Kerja (WK) Rokan telah beralih dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada KKS PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB dan berlaku hingga 20 tahun.
Baca Juga: Inovasi Frozen Food, UMKM Mitra Binaan Pertamina Tahu Petis Yudhistira Raup Untung di Masa Pandemi
Chevron resmi mengakhiri eksplorasi dan produksi minyak bumi di Blok Rokan yang telah berlangsung selama 97 tahun, sejak 1924 saat masih bernama Standard Oil Company of California (Socal).
Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategi yang telah menghasilkan lebih dari 11 miliar barel minyak sejak tahun 1951 hingga 2021.
Sepanjang semester I 2021 rata-rata produksi wilayah kerja tersebut sekitar 160,5 ribu barel per hari atau sekitar 24 persen dari produksi nasional dan 41 juta kaki kubik per hari untuk gas bumi.
Blok Rokan merupakan ladang migas terbesar kedua di Indonesia yang memiliki luas 6.453 kilometer persegi dengan 10 lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, dan Pager.
Baca Juga: Info Magang Juni 2021: Pertamina Foundation Buka 4 Posisi untuk Mahasiswa D3 hingga S1
Dalam upaya meningkatkan produksi migas di Blok Rokan, Pertamina telah mencanangkan kegiatan pengeboran 161 sumur baru di Blok Rokan.