Jelang Akhir Pekan, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Melemah

- 29 Mei 2020, 10:34 WIB
Seseorang melintas di depan monitor perdagangan saham BEI Jakarta.
Seseorang melintas di depan monitor perdagangan saham BEI Jakarta. //PIKIRAN RAKYAT

PIKIRAN RAKYAT – Menjelang akhir pekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG pada sesi I Jumat, 29 Mei 2020 dibuka turun 6,36 poin atau 0,1 persen ke level 4.709,83.

Dalam sesi I tersebut sebanyak 95 saham menguat, 132 saham melemah, dan 132 saham stagnan.

Baca Juga: Khawatir Jumlah Kasus Positif Virus Corona Jelang New Normal, Wali Kota Bekasi: Jangan Takut

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 250,1 juta dari 171,1 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Sementara itu pada sesi II Kamis, 28 Mei 2020 siang menjelang petang IHSG ditutup naik 74,6 poin atau 1,60 persen ke level 4.716,18.

Dalam sesi II tersebut sebanyak 195 saham menguat, 196 saham melemah, dan 162 saham stagnan.

Baca Juga: Italia Dikabarkan Sudah Temukan Obat Virus Corona, Simak Faktanya

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 11,6 triliun dari 9,5 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Senasib dengan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada sesi I Jumat, 29 Mei 2020 pagi turut dibuka melemah.

Rupiah melemah 10 poin atau 0,07 persen ke level 14.725 per dollar AS.

Baca Juga: Dukung Penerapan New Normal, PT KCI Keluarkan Aturan Baru Bagi Pengguna KRL

Berdasarkan keterangan yang dirilis oleh BEI rupiah hari ini akan bergerak dikisaran Rp 14.764 per dollar AS.

Sementara itu, nilai tukar dollar AS terhadap sejumlah mata uang asing lainya turut mengalami pelemahan.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negeri paman sam itu salah satu dipengaruhi oleh ketegangan yang terjadi antara Tiongkok dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Tersiar Kabar TKA Tiongkok Ditangkap Saat Menyelinap Masuk Indonesia Lewat Bandara, Simak Faktanya

“Tapi di sisi lain, peningkatan ketegangan AS dan China kelihatannya turut memicu pelemahan nilai tukar dollar AS terhadap nilai tukar lainnya, karena hubungan AS dan China yang memburuk bisa mendorong pelemahan ekonomi AS,” ujar Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x