Kabar Baik, Tiga Hari Berturut-turut Harga Emas Turun Akibat Pelemahan Dolar

- 11 September 2020, 07:24 WIB
Ilustrasi harga emas dunia.
Ilustrasi harga emas dunia. /Pegadaian

Dolar melemah sebesar 0.1 persen, hal tersebut membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya karena euro naik setelah Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan pihaknya mengawasi nilai tukar dengan cermat.

Klaim pengangguran mingguan di Amerika Serikat juga melayang di level tinggi pada minggu lalu. Hal tersebut menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja yang melambat.

Bart Melek mengatakan bahwa pemulihan tidak terjadi secepat yang diharapkan.

“Ada kekhawatiran tentang gelombang kedua virus, pasar-pasar komoditas seperti minyak, menunjukkan bahwa mungkin pertumbuhan melambat dan semua kebijakan moneter akan melonggar,” katanya.

Baca Juga: Diminta Terapkan Juga PSBB Skala Mikro, Pengamat: New Normal Pemerintah Adalah Malapetaka!

Pertemuan kebijakan Federal Reserve AS berikutnya akan digelar pada 15 sampai 16 September mendatang.

Sementara itu, Senat Amerika Serikat memblokir RUU Partai Republik yang akan memberikan sekitar 300 miliar dolar AS sebagai bantuan baru virus corona  karena Demokrat mendorong lebih banyak dana.

“Kami akan mendapatkan stimulus ekonomi yang berkelanjutan (dari Fed dan pemerintah Amerika), setidaknya selama enam bulan hingga satu tahun, dan itu akan membuat emas tetap didukung,” ungkap Jeffrey Sica yang merupakan pendiri Circle Squared Alternative Investments.

Harga emas telah mengalami lonjakan sebesar 29 persen tahun ini sehingga didukung oleh stimulus besar-besaran dan suku bunga mendekati nol dari bank-bank sentral global.

Selain emas, harga logam lainnya yakni perak untuk pengiriman Desember mengalami kenaikan 20.8 sen atau 0.77 persen menjadi ditutup pada 27.291 dolar AS (Rp405.644) per ons.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x