Kabar Baik, Emas Berjangka Kembali Menguat 2.5 Dolar AS Usai Pertemuan Komite Pasar

- 16 September 2020, 08:47 WIB
Ilustrasi emas.
Ilustrasi emas. /PIXABAY/Linda Hamilton

PR BEKASI – Emas berjangka dikabarkan menguat pada akhir perdagangan Selasa, 15 September 2020 atau Rabu, 16 September pagi WIB.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Rabu, 16 September 2020, kondisi tersebut memutus kenaikan harga emas untuk hari kedua berturut-turut didukung dengan harapan kebijakan moneter dovish.

Ketika Federal Reserve Amerika Serikat (AS) memulai pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Dikabarkan bahwa kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantille Exchange, naik 2.5 dolar AS atau 0.13 persen.

Baca Juga: Pura-pura Beli Pembalut, Tiga Perampok Gasak Rp35 Juta di Minimarket Bekasi

Harga emas di akhir perdagangan menjadi ditutup pada 1966.2 dolar AS per ons.

Sehari sebelumnya, Senin, 14 September 2020, diketahui bahwa emas berjangka terangkat 15.8 dolar AS atau 0.81 persen menjadi 1963.70 dolar AS.

Pertemuan dua hari FOMC yang dimulai pada Selasa, 15 September 2020 akan menjadi yang terakhir sebelum pemilihan AS.

Investor mencermati pengumuman Federal Reserve pada Rabu, 16 September waktu setempat setelah pertemuan berakhir.

Sementara itu, pasar memperkirakan dovish dari Fed  yang akan menyebabkan ekspektasi peningkatan inflasi.

Baca Juga: Tangerang Masuk Zona Merah Covid-19, Wali Kota Ragukan Operasional Bandara Soetta

Hal ini mempengatuhi harga emas  yang sering digunakan pedagang yang menggunakan emas sebagai cara untuk melindung nilai terhadap inflasi.

“Pernyataan dovish dari pertemuan Fed dan penjelasan lanjut tentang target inflasi baru mereka dapat mendorong emas di atas 2.000 dolar AS,” kata Bob Heberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Diketahui bahwa angka ekonomi yang dirilis pada Selasa, 15 September 2020 beragam untuk emas.

Dari sebuah laporan yang dirilis oleh Federal Reserve menunjukkan bahwa indeks produksi industri naik sebesar 0.4 persen pada Agustus lalu.

Indeks tersebut sedikit lebih buruk dari yang diharapkan dan lebih buruk dari angka bulan sebelumnya.

Baca Juga: Seorang Kakek Dibebaskan Usai Dipenjarakan Selama 61 Tahun, Warganet: Dia Lebih Baik Tidak Bebas

Selain itu, sebuah laporan yang dirilis oleh Federal Reserve New York menunjukkan bahwa Empire State Index meningkat 13.3 poin menjadi 17 pada September, dinilai lebih baik dari yang diperkirakan.

Investor juga mempertimbangkan tingkat kemiskinan dan yang tidak diasuransikan untuk asuransi kesehatan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Selasa, 15 September 2020.

Hal tersebut menunjukkan tingkat kemiskinan menurun menjadi 11.7 persen dan tingkat diasuransikan turun menjadi 8.0 persen pada 2019 lalu.

“Ada lebih banyak optimisme karena investor berpikir bahwa suku bunga rendah yang kami miliki dapat berlanjut selama tiga tahun lebih ke depan, itu sangat bullish untuk emas,” kata Michael Matousek, Kepala Pedagang di U.S. Global Investors.

Baca Juga: Seorang Kakek Dibebaskan Usai Dipenjarakan Selama 61 Tahun, Warganet: Dia Lebih Baik Tidak Bebas

Sementara, logam mulia lainnya yakni perak, dikabarkan untuk pengiriman Desember mendatang aik 10.9 sen atau 0.4 persen, menjadi ditutup pada 27.464 dolar AS per ons.

Platinum untuk pengiriman Oktober naik 23.5 dolar AS atau 2.45 persen menjadi ditutup pada 982.2 dolar AS per ons.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x