Kesepakatan Stimulus Berjalan Alot, Rupiah Melemah dan IHSG Menguat Jelang Akhir Pekan

- 2 Oktober 2020, 20:40 WIB
Ilustrasi saham.
Ilustrasi saham. /PIXABAY/

PR BEKASI – Seiring dengan alotnya kesepakatan terkait paket stimulus lanjutan di Amerika Serikat, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diperkirakan melemah pada Jumat, 2 Oktober 2020.

Setelah pada Kamis, 1 September 2020 kemarin rupiah ditutup menguat 45 poin atau 0.3 persen menjadi Rp14.835 per dolar AS, pagi ini rupiah bergerak melemah 8 poin atau 0.05 persen menjadi Rp14.843 per dolar AS.

Kemudian pada pukul 9.30 WIB, rupiah melemah 14 poin atau 0.09 persen menjadi Rp14.849 per dolar AS, dari sebelumnya Rp14.835 per dolar AS.

Baca Juga: TMMD Reguler Brebes Mengasah dan Mempermahir Keterampilan Pertukangan Prajurit 

“Dolar AS terlihat menguat lagi hari ini, menyusul belum tercapainya kesepakatan paket stimulus kedua AS antara Demokrat dan Republik,” tutur Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs ANTARANEWS.

Pagi ini, DPR AS yang dikuasai oleh Demokrat tetap mengesahkan proposal 2.2 triliun dolar AS yang belum disetujui Republik.

Menurut Ariston Tjendra, pasar khawatir bahwa negosiasi stimulus akan mengalami kebuntuan lagi karena dua kubu sama-sama bersikeras dengan proposalnya masing-masing.

Padahal, stimulus diperlukan untuk membantu pemulihan ekonomi AS di masa pandemi.

Baca Juga: Tangan Putih Misterius Keluar dari Bawah Bus, Pengendara Motor Dibuat Ketakutan 

“Hal ini bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Ditambah data inflasi yang deflasi kemarin, juga bisa menekan rupiah karena deflasi bisa mengindikasikan ekonomi Indonesia belum pulih,” tutur Ariston Tjendra.

Dia pun memperkirakan, hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.800 per dolar AS hingga Rp950 per dolar AS.

Berbeda dengan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan justru berpeluang menguat didukung oleh sentimen domestik.

Pagi ini, IHSG dibuka melemah tipis 0.85 poin atau 0.02 persen ke posisi 4.969.25. sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0.39 poin atau 0.05 persen di posisi 761.44.

Baca Juga: Teknologi Semakin Maju, Cara Ini Dapat Anda Lakukan untuk Bedakan Batik Tulis dan Batik Cap 

“Menutup minggu ini, kami memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan, ditopang saham domestik serta ekspektasi perbaikan ekonomi di kuartal IV 2020 yang lebih baik,” tutur Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan tertulisnya.

Data inflasi Indonesia yang dirilis kemarin, menambah optimisme pasar terhadap pertumbuhan aktivitas ekonomi domestik di tengah PSBB jilid II yang sedang dijalankan oleh DKI Jakarta.

Saham-saham blue chip juga turut mendorong penguatan IHSG kemarin dan diperkirakan masih akan berlanjut hingga hari ini.

Dari eksternal, pasar saham AS ditutup menguat. Bursa sedikit menguat merespons rencana paket stimulus pandemi yang dikeluarkan DPR AS sebesar 2.2 trilun dolar AS.

Baca Juga: Tukar Posisi Valentino Rossi, Fabio Quartararo: Saya Ambil Motornya, Tapi Tak Bisa Gantikannya 

Meski demikian, dengan mayoritas senat masih dikuasai oleh Partai Republik, ada kemungkinan paket tersebut akan sulit disahkan.

Dari domestik, kasus baru Covid-19 pada Kamis kemarin diumumkan turun menjadi 4.174 kasus dari hari sebelumnya 4.284 kasus. Total kasus Covid-19 Indonesia telah mencapai 291.182 kasus.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x