PR BEKASI - Semenjak pandemi covid-19 menyerang Indonesia, banyak sektor industri dan ekonomi yang menutup sementara usahanya. Hal ini demi mendukung program pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19 yang mudah menyebar di kerumunan.
Pariwisata adalah salah satu satu sektor ekonomi yang paling terdampak karena hampir tidak memungkinnya untuk menerima wisatawan domestik maupun mancanegara.
Meski kini situasi perlahan sudah mulai beradaptasi dengan adanya protokol kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru, nyatanya sektor usaha pariwisata belum pulih sepenuhnya.
Baca Juga: Jokowi Khawatirkan Pengaruh La Nina, Para Menteri Diminta Antisipasi 3 Sektor Penting Ini
Seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT), Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTT Abed Frans mengatakan permintaan paket wisata dari luar wilayah ke provinsi tersebut masih lesu, meskipun sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.
"Sekarang permintaan paket wisata untuk NTT masih lesu karena pintu masuk wisatawan asing ke Indonesia belum dibuka," katanya ketika dihubungi di Kupang seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Senin 13 Oktober 2020.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kondisi terkini pasar wisata di NTT sejak diberlakukan adaptasi kebiasaan baru pada Juni 2020.
Ia mengatakan banyak grup operator tur mengeluh karena pintu masuk atau border untuk wisatawan mancanegara belum dibuka sehingga belum ada geliat kunjungan wisatawan di daerah-daerah, termasuk NTT.
Baca Juga: Tuding Dalang Kerusuhan Demo Penolakan UU Cipta Kerja, Prabowo Subianto: Ini Pasti Dibiayai Asing