PR BEKASI - Artis Tsania Marwa kembali menceritakan perjuangannya selama hampir 4 tahun berusaha mendapatkan hak asuh anak atas kedua anaknya yang kini tinggal bersama mantan suaminya, Atalarik Syah.
Tsania Marwa mengungkapkan bahwa dia kaget dan tak menyangka proses eksekusi hak asuh anak di kediaman Atalarik Syah akan berakhir ricuh dan menjadi konsumsi publik.
Pasalnya, sejak awal Tsania Marwa berusaha agar proses eksekusi hak asuh anak bisa berlangsung secara privat dan tak melibatkan pihak luar terutama media.
"Parah sih, parah banget. Jujur aku syok, karena secara mental aku 100 persen cuma fokus dan mempersiapkan eksekusi hak asuh anak itu. Gak nyangka bakal ada media, gak nyangka bakal ada berita-berita yang seperti sekarang," kata Tsania Marwa, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, Jumat, 7 Mei 2021.
Tsania Marwa menuturkan bahwa dia tak heran ketika banyak media yang menunggu di luar gerbang kediaman Atalarik Syah.
Namun, dia kaget saat melihat sudah ada satu mobil stasiun televisi yang stand by di halaman rumah tersebut, karena itu artinya hal tersebut pasti atas persetujuan pihak Atalarik Syah.
Baca Juga: Orang Tak Percaya Covid-19 dan Anti Masker Jadi Duta Prokes, dr. Tompi: Gue Berasa Jadi Bloon
Tsania Marwa pun mengungkapkan bahwa sudah satu tahun dia tak bertemu kedua anaknya, karena tidak pernah diberi akses oleh Atalarik Syah.
"Aku setahun loh Bun gak ketemu sama mereka, karena sebelumnya aku masih usaha bolak-balik ke sekolah. Karena pandemi, sekolah gak bisa, jadi aku gak punya pilihan, gak ada akses," kata Tsania Marwa.
Tsania Marwa pun merasa hatinya sangat tercabik-cabik ketika kedua anaknya yang sudah lama tak ditemuinya, tiba-tiba saja berkata takut diculik olehnya.
"Gimana sih perasaanya seorang ibu yang setahun gak ketemu anak, sekalinya ketemu responsnya begitu, 'aku gak mau diculik sama Umi'," kata Tsania Marwa.
"Itu kan konotasinya buruk banget dan gak lumrah, karena aku percaya anak aku sayang sama aku. Jadi kalau sampai dia ngomong diculik, wallahualam siapa yang ngajarin tapi gak lumrah dari pemikiran anak 5 tahun," sambungnya.
Lebih lanjut, Tsania Marwa pun mengungkapkan bahwa dia menghabiskan waktu selama dua jam untuk membujuk anak-anaknya untuk keluar dari kamar dan menemuinya.
Namun, di saat anak-anaknya mulai dekat dan tak takut lagi dengannya, pengacara Atalarik Syah kembali berbicara dengan nada tinggi sehingga membuat kedua anaknya takut dan kembali mengurung diri di kamar.
Meski merasa trauma atas apa yang terjadi selama proses eksekusi hak asuh anak kemarin, Tsania Marwa berniat akan tetap memperjuangkan anak-anaknya kembali.
"Insyaallah (eksekusi lagi), tapi harus ada (kondisi yang lain). Aku berharap itu menjadi dasar pihak pengadilan bagaimana mengambil jalan bijak," kata Tsania Marwa.
"Karena kalau disuruh ulang eksekusi dengan skenario kemarin, dengan aku mendatangi, kayaknya hasilnya bakal 11-12, sama aja," ujarnya.
Tsania Marwa pun mengungkapkan, dia berharap bahwa suatu hari kedua anaknya akan tahu seperti apa perjuangannya saat ini.
"Aku sudah lebih dari cukup mencoba, dengan cara sendiri aku gak dibukain pintu juga. Seenggaknya one day anak aku akan tahu dan akan melihat kalau 'Umi sudah melakukan apa yang Umi bisa'," kata Tsania Marwa.
"Walaupun mungkin sekarang mereka berpikir aku tinggalin mereka atau apa, bener kata Bunda 'time will tell'," sambungnya.
Terakhir, Tsania Marwa pun mengungkapkan bahwa dia masih dalam posisi yang merindukan kedua anaknya, dan masih berharap serta berdoa kepada Allah agar bisa berkumpul kembali dengan kedua anaknya.
"Semoga kalian gak pernah punya perasaan-perasaan buruk sama Umi, gak pernah berhenti sayang sama Umi, dan semoga dari hari ini dan ke depannya kalian percaya bahwa Umi tidak pernah berhenti memperjuangkan kalian," tutur Tsania Marwa.***